SAMARINDA — Perhatian terhadap perlindungan anak kembali mencuat seiring mencuatnya dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang oknum guru di salah satu sekolah di Kota Samarinda. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menjadi salah satu pihak yang menyuarakan keprihatinan sekaligus mendorong adanya langkah nyata dari berbagai pihak. “Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Kasus pelecehan anak adalah persoalan serius yang harus dituntaskan dengan cepat dan tegas,” tegas Sri Puji dalam keterangannya.
Ia menekankan bahwa dunia pendidikan seharusnya menjadi ruang yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, khususnya terhadap anak-anak. Kota Samarinda, sebagai pusat pemerintahan Kalimantan Timur, menurutnya memikul tanggung jawab moral untuk menjadi contoh dalam menciptakan sistem pendidikan yang melindungi peserta didik. “Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi peserta didik,” ucap politisi Partai Demokrat itu.
Dalam pandangannya, penyelesaian kasus kekerasan seksual terhadap anak di lingkungan sekolah tidak bisa dilakukan setengah hati. Ia menyatakan bahwa semua pihak harus berperan aktif, mulai dari pihak sekolah, orang tua, hingga masyarakat. “Pengawasan ketat dan keberanian untuk mengungkap kasus adalah langkah awal menuju perlindungan anak yang maksimal,” ujar Puji, Pada (22/06/2025).
Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak ragu menyuarakan atau melaporkan jika menemukan indikasi pelecehan di sekitar mereka. Menurutnya, keberanian masyarakat untuk melapor akan mempercepat penegakan hukum dan mencegah kasus serupa terulang. “Kolaborasi antara warga, sekolah, dan aparat penegak hukum dibutuhkan agar pelaku bisa segera diproses hukum dan menimbulkan efek jera,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, DPRD Samarinda mendorong setiap satuan pendidikan agar memperkuat program pendidikan karakter dan etika bagi tenaga pendidik, serta menyediakan sistem pengaduan yang ramah anak.
Di akhir pernyataannya, Sri Puji mengingatkan bahwa masa depan anak-anak bergantung pada lingkungan yang mereka tempati. “Perlindungan anak adalah tanggung jawab kita bersama demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. []
Penulis: Muhammad Ikhsan | Penyunting: Rasidah