SAMARINDA – Upaya peningkatan mutu pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim) mendapatkan perhatian serius dari kalangan legislatif. Salah satunya datang dari Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim, Agusriansyah Ridwan, yang menyatakan dukungannya terhadap penerapan program Sekolah Garuda Transformasi di SMAN 10 Samarinda.
Program Garuda Transformasi merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang bertujuan meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) agar mampu bersaing di kancah internasional. Fokus utama program ini adalah pada penguatan bidang sains dan teknologi serta pengembangan sumber daya manusia unggul. “Pada prinsipnya kami dukung adanya sekolah Garuda Transformasi karena ini dalam rangka untuk membentuk ekosistem pendidikan di negara kita menjadi pilot project untuk sistem peta pendidikan ke depan,” ujar Agusriansyah kepada awak media saat ditemui di Samarinda, Jumat (20/06/2025).
Melalui kurikulum yang terstruktur dan program pembinaan intensif, sekolah yang tergabung dalam Garuda Transformasi diharapkan mampu mendorong para siswa untuk mengoptimalkan potensi mereka. Targetnya, lulusan dari sekolah-sekolah ini akan siap bersaing masuk ke universitas terkemuka, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Program ini akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026 dengan melibatkan 12 sekolah yang tersebar di sejumlah daerah Indonesia, termasuk Kaltim.
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, tujuan akhir dari program ini sangat relevan dalam menyiapkan generasi muda yang unggul secara akademik dan berdaya saing global. Namun, Agusriansyah menilai bahwa program ini perlu diperluas agar tidak hanya terfokus pada 12 sekolah pilot project, melainkan bisa menyentuh seluruh wilayah secara merata. “Ke depan generasi kita mampu bersaing secara global baik di bidang sains dan teknologi. Kemudian jangan sampai hak generasi bangsa dalam mendapatkan pendidikan menjadi jomplang. Orientasi kehidupan generasi itu harus dikuatkan dalam sisi karakter kebangsaannya atau nasionalismenya,” kata Agusriansyah.
Ia menambahkan, meski fokus program ini berada pada pencapaian akademik tingkat tinggi, penguatan nilai-nilai nasionalisme juga perlu menjadi perhatian utama. Hal ini, menurutnya, sangat penting agar generasi yang dibentuk bukan hanya cerdas dan kompetitif, tetapi juga memiliki identitas dan semangat kebangsaan yang kuat.
Lebih lanjut, Agusriansyah juga menyoroti aspek keberlanjutan dari program tersebut. Ia mengingatkan agar program Garuda Transformasi tidak hanya dijalankan secara politis atau jangka pendek, melainkan harus diperkuat dalam bentuk regulasi yang permanen agar tidak berganti arah setiap terjadi perubahan pemerintahan. “Saya ingatkan jangan hanya bersifat politik karena ini perlu dibuat regulasi yang kuat sehingga bisa berlanjut dan jangan sampai habis kepemimpinan nanti bentuk lagi kurikulum baru,” tegasnya.
Ia pun mendorong pemerintah pusat agar segera menyusun payung hukum yang jelas dalam bentuk Undang-Undang untuk memastikan keberlangsungan program ini ke depan. Dengan begitu, kualitas pendidikan nasional akan tumbuh konsisten, tanpa tergantung pada dinamika politik semata. Dengan adanya dukungan dari lembaga legislatif daerah, diharapkan program Sekolah Garuda Transformasi dapat benar-benar menjadi titik awal perbaikan sistem pendidikan nasional yang mampu menghasilkan generasi unggul, berdaya saing global, dan tetap berpijak pada jati diri bangsa. [] ADVERTORIAL
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan