DPRD Kaltim Apresiasi Guru Agama Lewat Program Gratispol

KUTAI BARAT — Pemerintah daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat peran sosial lintas agama melalui program afirmatif yang menyasar penjaga rumah ibadah dan guru agama dari berbagai latar belakang kepercayaan. Dalam sebuah seremoni yang digelar di Auditorium Aji Tulur Jejangkat, Kutai Barat, Sabtu (21/06/2025), ribuan penerima manfaat menerima penghargaan dalam bentuk program Gratispol Umroh dan Perjalanan Religi, serta insentif sosial (Jospol).

Program ini tak hanya menjadi simbol apresiasi, tetapi juga refleksi dari arah kebijakan daerah yang berpihak kepada kelompok-kelompok yang selama ini kurang tersentuh. Sebanyak 3.405 penerima manfaat berasal dari beragam komunitas keagamaan: 2.699 dari umat Islam, 541 Kristen, 146 Katolik, 22 Buddha, 19 Hindu, dan 15 Konghucu. Jumlah tersebut menunjukkan komitmen inklusif untuk merawat kerukunan melalui kehadiran negara yang adil dan merata.

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sebatas penghargaan bersifat seremoni, tetapi merupakan bagian dari visi jangka panjang legislatif dalam membangun keadilan sosial.

“Ini bukan hanya seremonial belaka, tapi wujud komitmen kami untuk memastikan program ini berkelanjutan dan memberi dampak positif bagi para guru agama dan penjaga rumah ibadah yang merupakan pilar penting dalam menjaga kerukunan umat beragama,” ujar Ekti usai acara.

Ia juga menyampaikan bahwa keberlanjutan program menjadi prioritas DPRD Kaltim. Salah satu upaya konkret adalah mendorong penguatan regulasi agar program seperti Gratispol dan Jospol dapat menjadi kebijakan daerah yang bersifat permanen.

“Dengan regulasi yang kuat, kita pastikan bahwa program ini menjadi bagian dari kebijakan daerah yang permanen, bukan program sementara yang hanya hadir sesaat,” tambahnya.

Senada, Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menyampaikan bahwa keberadaan guru agama dan penjaga rumah ibadah memegang peran strategis dalam menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis.

“Penghargaan ini adalah bentuk nyata perhatian kita terhadap mereka yang selama ini menjadi pilar penting dalam menjaga keharmonisan dan kedamaian antarumat beragama. Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain,” ujar Hasanuddin.

Ia menekankan bahwa menghadirkan keadilan bagi seluruh elemen masyarakat, tanpa memandang keyakinan, merupakan fondasi penting dalam membangun daerah yang inklusif dan berkeadaban.

“Semua elemen masyarakat berhak merasakan kehadiran negara, apapun latar belakang agamanya. Ini adalah bentuk keadilan sosial dan keberpihakan pemerintah kepada masyarakatnya,” tutup Ekti.

Program ini menjadi bagian dari upaya kolektif membangun Kaltim yang lebih harmonis, dengan pondasi sosial yang kokoh dan masyarakat yang saling menghargai dalam keberagaman. [] ADVERTORIAL

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X