SAMARINDA – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Selasa (19/08/2025) untuk membahas pelaksanaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pengembangan fasilitas, dan program kegiatan rumah sakit milik pemerintah provinsi pada semester II tahun 2025.
RDP ini menghadirkan perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, RSUD Aji Muhammad Salehuddin (AMS) II Samarinda, RS Mata Kaltim, serta RSJD Atma Husada Mahakam Kaltim.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis Pattalongi, menyampaikan bahwa target pendapatan yang diberikan Dinas Kesehatan Kaltim kepada kelima rumah sakit tersebut mencapai Rp1 triliun lebih dan per akhir Juli 2025 telah terealisasi sebesar 68 persen.
“Rata-rata kelima rumah sakit sudah tercapai 68 persen dan kita optimis sampai akhir tahun target sebesar Rp1 triliun lebih dapat tercapai,” ujar Darlis kepada wartawan usai memimpin RDP di Gedung E Lantai 1 kompleks perkantoran DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda.
Darlis menjelaskan, RSUD AWS Samarinda melaporkan pembangunan Gedung Pandurata yang dijadwalkan selesai akhir tahun 2025. Saat ini, gedung tersebut tengah dalam tahap pemasangan alat kesehatan. Beberapa layanan poliklinik akan dipindahkan ke gedung baru untuk mempercepat pelayanan dan mengurangi antrean.
“Pembangunan Gedung Pandurata sekarang dalam tahap pemenuhan alat-alat kesehatan, sehingga tahun ini bisa beroperasi dan antrian layanan bisa diperkecil,” jelas politisi Partai Amanah Nasional (PAN) tersebut.
Sementara itu, RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan baru saja menyelesaikan pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu. Gedung ini belum dapat digunakan karena alat kesehatannya masih dalam tahap penganggaran. Setelah operasional, gedung ini akan menjadi pusat rujukan pelayanan jantung terbesar di wilayah timur Indonesia.
Darlis menegaskan, pihaknya berharap kelima rumah sakit milik Pemprov Kaltim dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan kualitas ini diharapkan juga berdampak pada peningkatan pendapatan rumah sakit tanpa mengurangi mutu pelayanan.
“Harapannya masing-masing rumah sakit terus meningkatkan pendapatannya, tanpa mengurangi aspek kualitas pelayanan,” pungkasnya.[] ADVERTORIAL
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan