SAMARINDA – Sungai Mahakam, ikon kebanggaan Samarinda, diusulkan untuk menjadi lebih dari sekadar jalur rekreasi. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, mendorong agar wisata susur sungai bertransformasi menjadi sarana edukatif mendalam, mengungkap kekayaan sejarah kota bagi wisatawan dan warga lokal.
“Kalau bisa, tamu atau wisatawan ketika di atas kapal susur sungai diceritakan sejarah Samarinda, mulai dari siapa yang pertama kali datang hingga bangunan apa saja yang terlihat dari sungai Mahakam,” ujar Ananda kepada awak media saat ditemui di Samarinda, Rabu (23/07/2025).
Ananda melihat sinergi antara pariwisata dan dunia pendidikan sebagai kunci implementasi gagasan ini. Ia secara spesifik menunjuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan program kepariwisataan untuk mengambil peran aktif. Melalui program magang, para pelajar SMK dapat dilibatkan sebagai pemandu wisata, yang tidak hanya mengasah keterampilan praktis mereka tetapi juga memberikan nilai tambah signifikan bagi pengalaman wisatawan dengan narasi sejarah lokal.
“Pelajar SMK Pariwisata menjadi pemandu wisata di kapal susur sungai Mahakam, selain sebagai ajang praktik juga dapat meningkatkan daya tarik wisatawan, sehingga kapalnya juga dapat ditambah jika peminatnya banyak dan pelajar yang magang juga bertambah,” kata Ananda, menguraikan potensi timbal balik yang positif dan berkelanjutan.
Tak hanya itu, Ananda juga menyarankan pemanfaatan teknologi mutakhir untuk mendukung pengalaman wisata yang informatif dan imersif. Ia mengusulkan pemasangan videotron dan fitur audio guide di dalam kapal wisata. Dengan demikian, penumpang dapat mendengarkan narasi sejarah Samarinda dan menonton konten visual yang relevan sepanjang perjalanan, mengubah rekreasi biasa menjadi sesi pembelajaran yang menyenangkan.
“Dibuat audio, jadi orang mengetahui sejarah Samarinda, tidak cuma makan-makan, menyanyi, foto-foto dan turun dari kapal, tetapi wisatawan mendapat ilmu,” tutur politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, menyoroti esensi nilai tambah edukasi yang harus ada.
Langkah visioner yang digagas Ananda ini dapat menjadi dorongan signifikan bagi pengembangan pariwisata edukatif di Samarinda. Apabila ide-ide ini berhasil direalisasikan, manfaatnya akan dirasakan berbagai pihak. Pelajar akan memperoleh pengalaman lapangan yang tak ternilai, sementara masyarakat luas dan warga Samarinda akan memiliki kesempatan lebih besar untuk memahami dan semakin mencintai kota mereka melalui apresiasi yang lebih dalam terhadap sejarah dan warisan budayanya.
Dengan sinergi kuat antara pariwisata dan dunia pendidikan, didukung inovasi teknologi, wisata susur Sungai Mahakam berpotensi besar untuk menjadi ikon edukatif Samarinda. Daya tariknya tidak hanya terbatas di Kaltim, tetapi juga mampu menarik minat wisatawan nasional untuk berkunjung dan merasakan pengalaman unik yang mengombinasikan rekreasi dengan pengetahuan sejarah. Implementasi ide ini diharapkan akan memperkaya khazanah pariwisata kota dan memberikan dimensi baru bagi penjelajahan Sungai Mahakam, menjadikannya salah satu destinasi unggulan berbasis edukasi di Indonesia.[] ADVERTORIAL
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan