SAMARINDA — Wilayah kepulauan di Kalimantan Timur, seperti Maratua dan Derawan, kembali menjadi sorotan dalam agenda reses Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Husin Djufrie. Melalui serangkaian pertemuan yang berlangsung selama tujuh hari di Kabupaten Berau, Husin mendengarkan langsung beragam aspirasi warga yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dalam perencanaan pembangunan daerah.
Dalam dialog bersama masyarakat setempat, berbagai persoalan krusial mencuat. Mulai dari ancaman abrasi pantai yang belum tertangani, sulitnya akses jaringan telekomunikasi, tingginya biaya transportasi udara, hingga keterbatasan fasilitas penunjang usaha mikro kecil menengah (UMKM) seperti kontainer jualan.
“Masalah utama di sana sekarang itu abrasi, sinyal, transportasi mahal, dan Kontainer jualan untuk para pelaku UMKM di Maratua, karena daerah itu jantungnya UMKM-nya kumpul,” ungkap Husin saat memberikan keterangan pers di Kantor DPRD Kaltim, Rabu (09/07/2025).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga menambahkan bahwa kebutuhan akan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Maratua semakin mendesak. Selama ini, warga hanya dapat membeli bahan bakar minyak (BBM) dari sumber tidak resmi, yang berdampak pada kestabilan harga dan ketahanan energi lokal.
“Permintaan SPBU, karena masyarakat masih beli atau datangkan BBM dari sumber tidak jelas,” ujar Husin, yang merupakan legislator dari daerah pemilihan Berau, Kutai Timur, dan Bontang.
Ia menilai bahwa kondisi geografis yang terisolasi tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan hak masyarakat terhadap infrastruktur dasar. Keberadaan Maratua sebagai wilayah perbatasan sekaligus destinasi wisata nasional seharusnya menjadi dorongan kuat bagi pemerintah untuk menghadirkan layanan publik yang setara.
Husin menegaskan komitmennya untuk menyuarakan setiap keluhan warga dalam forum formal bersama mitra kerja pemerintah provinsi. Ia berharap seluruh pemangku kepentingan dapat merespons kebutuhan riil warga kepulauan secara serius.
“Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat dan Insya Allah, manah ini akan Saya jaga dengan kerja nyata serta keberpihakan yang konsisten pada kepentingan warga,” tutupnya.
Dengan pendekatan yang berbasis pada kebutuhan lokal, pembangunan di Kalimantan Timur diharapkan semakin inklusif dan tidak lagi berpusat hanya di kawasan daratan. Wilayah pesisir dan kepulauan patut mendapat perhatian setara sebagai bagian integral dari kemajuan provinsi.[] ADVERTORIAL
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan