DPRD Kaltim Soroti Kurangnya Fasilitas dan Jaminan Masa Depan Atlet

SAMARINDA – Sorotan kembali diarahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terkait rendahnya perhatian terhadap atlet-atlet daerah yang telah berjasa mengharumkan nama daerah di berbagai kompetisi. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Darlis Pattalongi, menyatakan keprihatinannya dan mendesak adanya langkah nyata dari Pemprov dalam memberikan penghargaan yang layak bagi para atlet berprestasi.

Dalam rapat kerja Komisi IV yang digelar pada Selasa (16/07/2025), Darlis menekankan pentingnya pemberian kompensasi, baik berupa dukungan materi maupun nonmateri, kepada para atlet yang telah menorehkan prestasi di kancah nasional maupun internasional. “Jangan biarkan prestasi luar biasa dari anak-anak kita hanya berlalu tanpa arti. Pemerintah wajib hadir memberi dukungan nyata, bukan sekadar ucapan selamat,” ujarnya.

Politisi dari Partai Amanat Nasional ini menilai bahwa pengorbanan para atlet yang berlatih dan bertanding dalam keterbatasan harus dihargai dengan kebijakan konkret dari pemerintah. Menurutnya, penghargaan bukan semata persoalan nominal, tetapi juga jaminan pembinaan jangka panjang, kesempatan mengenyam pendidikan yang layak, serta peluang karier setelah mereka tidak lagi aktif sebagai atlet. “Banyak dari mereka bertanding bukan untuk uang, tapi karena ingin membawa kebanggaan bagi Kaltim. Sudah semestinya pemerintah hadir, bukan menunggu desakan atau keluhan,” imbuhnya.

Darlis menyampaikan keprihatinannya bahwa meskipun Kalimantan Timur dikenal sebagai gudang atlet berbakat dalam cabang olahraga seperti sepak bola, atletik, maupun panjat tebing, masih banyak kendala yang dihadapi. Beberapa persoalan yang ia soroti mencakup minimnya fasilitas latihan yang memadai, kurangnya dukungan anggaran yang konsisten, hingga ketidakjelasan masa depan atlet setelah pensiun dari dunia olahraga.

Ia menyebutkan bahwa dalam ajang-ajang besar seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), nama Kalimantan Timur hampir selalu tercatat sebagai penyumbang medali. Namun di balik pencapaian tersebut, tidak sedikit atlet merasa tidak dihargai dan memilih meninggalkan Kaltim untuk bergabung dengan provinsi lain yang dianggap lebih mampu menjamin kesejahteraan.

“Kita tidak ingin kehilangan talenta-talenta terbaik hanya karena masalah apresiasi. Ini tanggung jawab bersama, khususnya pemerintah daerah, untuk memastikan atlet Kaltim tetap merasa dihargai dan diutamakan,” tutupnya.

Dengan kondisi tersebut, Darlis berharap perhatian dan kebijakan yang berpihak kepada atlet tidak lagi sebatas retorika, melainkan benar-benar diwujudkan dalam program nyata yang memberikan dampak langsung bagi keberlangsungan karier atlet di daerah.[] ADVERTORIAL

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com