SAMARINDA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, menyoroti kebutuhan mendesak penambahan tenaga gizi di daerah. Menurutnya, pelayanan gizi yang memadai tidak hanya berkaitan dengan kesehatan anak, tetapi juga menentukan keberhasilan berbagai program nasional, termasuk Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai berjalan di Kaltim.
Ia menjelaskan bahwa standar nasional menetapkan rasio tenaga gizi sebesar 0,35 per seribu penduduk, atau setara 35 tenaga gizi untuk setiap 100 ribu jiwa.
“Namun, Kaltim masih jauh dari angka tersebut. Dengan populasi sekitar 4,045 juta penduduk, idealnya Kaltim membutuhkan lebih dari 1.400 tenaga gizi,” ujarnya di Samarinda, (13/12/2025).
Saat ini, jumlah tenaga gizi yang tersedia baru 503 orang, sehingga rasionya hanya sekitar 13 tenaga gizi per 100 ribu penduduk. Kondisi ini berdampak pada berbagai layanan dasar, mulai dari konseling gizi yang tidak merata hingga posyandu yang kekurangan tenaga ahli. Pemantauan tumbuh kembang anak pun tidak optimal, sementara intervensi gizi spesifik masih belum menjangkau seluruh sasaran.
Situasi tersebut memperbesar risiko stunting dan gizi buruk, yang masih menjadi tantangan serius di Kaltim.
Ananda menegaskan, masalah kekurangan SDM gizi tidak bisa dibiarkan berlarut. Ia mendorong Dinas Kesehatan untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi kesehatan di Kaltim, seperti UMKT, UNMUL, dan politeknik kesehatan lainnya.
“Mahasiswa yang sedang menjalani praktik lapangan dapat menjadi dukungan awal untuk menutup kekosongan tenaga di lapangan,” sambungnya.
Selain penguatan kerja sama, ia menyatakan akan memperkuat fungsi pengawasan agar pemerintah daerah lebih agresif dalam memenuhi kebutuhan tenaga gizi.
“Percepatan pemenuhan SDM penting dilakukan agar target penurunan stunting dan peningkatan kualitas gizi masyarakat dapat tercapai secara menyeluruh,” kata Ananda.
Langkah ini menjadi perhatian serius DPRD Kaltim dalam memastikan layanan gizi yang memadai bagi seluruh masyarakat, sekaligus mendukung keberhasilan program MBG dan intervensi kesehatan anak di seluruh provinsi. [] ADVERTORIAL
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Nursiah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan