SAMARINDA — Inisiatif memperkuat relasi antarlembaga legislatif daerah diwujudkan dalam kunjungan kerja yang dilakukan oleh rombongan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten ke DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (14/07/2025). Kunjungan ini membawa misi strategis, yakni memperkaya wawasan dalam pengelolaan anggaran serta pembentukan kebijakan daerah.
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Banten, Muhammad Faizal, terdiri atas tiga alat kelengkapan dewan (AKD), yaitu Badan Anggaran (Banggar), Badan Musyawarah (Banmus), dan Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda). Ketiganya memiliki tujuan khusus dalam kunjungan kali ini.
Faizal menyampaikan bahwa kunjungan ini erat kaitannya dengan rencana DPRD Banten dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2025.
“Kami datang dari tiga AKD, Banggar menyusun KUA-PPAS perubahan, Banmus ingin mempelajari sistem penjadwalan kegiatan dewan di Kaltim, dan Bapemperda ingin melihat mekanisme penyusunan program legislasi daerah di sini,” ujar Faizal kepada wartawan.
Dalam dialog antara kedua lembaga legislatif tersebut, perhatian Faizal juga tertuju pada perbedaan struktur fiskal antara Banten dan Kalimantan Timur. Menurutnya, Kaltim memiliki ketergantungan yang lebih besar pada dana transfer dari pemerintah pusat, sementara Banten justru mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber utama pembiayaan daerah.
“Kalau kami di Banten PAD-nya besar, tapi dana transfer tidak sebesar itu dan sementara Kaltim punya banyak sumber daya alam yang menjadi nilai tambah,” kata Faizal.
Ia menganggap, kondisi yang berbeda tersebut dapat menjadi pelajaran berharga dalam menyusun strategi pengelolaan anggaran yang adaptif dan sesuai dengan kebutuhan serta potensi masing-masing daerah. Faizal menekankan pentingnya menyusun APBD yang tidak hanya efisien, tetapi juga responsif terhadap program prioritas gubernur baru.
“Kami berharap bisa menyusun APBD perubahan 2025 yang responsif dan efisien dari Kaltim dan kami ingin belajar bagaimana menggali PAD secara optimal serta menyusun anggaran dalam situasi efisiensi, dengan kunjungan ini dari dua pulau berbeda dapat semakin memperkuat sinergi antar daerah, kemudian meningkatkan tali silaturahmi,” tutup Faizal.
Pertemuan tersebut tidak hanya mencerminkan semangat kolaboratif, tetapi juga membuka ruang bagi pertukaran pemikiran lintas wilayah dalam upaya memperkuat peran legislatif daerah secara kolektif dan berkelanjutan. [] ADVERTORIAL
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan