Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KUTAI TIMUR – Lokasi bekas bangunan sekolah yang terbengkalai di Dusun Silva Duta, Kecamatan Sangatta Selatan, menarik perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur sebagai titik awal pembangunan sekolah jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Rabu (02/07/2025), lokasi tersebut dikunjungi langsung oleh H. Agus Aras bersama perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari tingkat provinsi maupun kabupaten.
Bangunan yang rencananya digunakan untuk SMAN 1 Sangatta Selatan itu telah lama tidak difungsikan dan kini ditumbuhi semak belukar. Keadaan ini mendorong inisiatif untuk merealisasikan kembali rencana pembangunan SMA di lokasi tersebut. Peninjauan dilakukan dengan didampingi Kepala Bidang SMA Disdikbud Kaltim, Muhammad Jasniansyah, serta Kabid SMP Disdikbud Kutim, Muhammad Ilham.
Dalam kunjungan tersebut, H. Agus Aras menyampaikan pentingnya dukungan pemerintah dalam menyediakan fasilitas pendidikan menengah, khususnya di wilayah Sangatta Selatan yang hingga kini masih minim sekolah negeri jenjang SMA. “Kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Kutim melalui Disdikbud Kutim yang telah siap menghibahkan lahan seluas dua hektare untuk nantinya dibangun gedung sekolah jenjang SMA,” ujar Agus Aras.
Ia mengungkapkan bahwa bangunan yang ada sebelumnya memang tidak sempat digunakan karena persoalan tertentu, sehingga akhirnya terbengkalai. “Gedung sekolah ini belum pernah digunakan, dulunya ini direncanakan untuk SMAN 1 Sangatta Selatan, karena ada masalah akhirnya tidak terurus,” ungkap politisi Partai Demokrat itu.
Menurutnya, kebutuhan akan SMA negeri di wilayah Sangatta sangat mendesak. Ia berjanji mengawal seluruh proses di DPRD Provinsi Kaltim agar rencana pembangunan segera terealisasi. “Kami juga akan mengawal proses selanjutnya di DPRD Provinsi Kaltim, supaya persoalan-persoalan penerimaan siswa baru jenjang SMA di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan dapat terurai dengan baik dan tidak terulang di tahun-tahun berikutnya,” harapnya.
Ia juga meminta masyarakat, khususnya para orang tua siswa, untuk memahami kondisi saat ini dan bersabar menanti langkah pemerintah yang sedang berlangsung. “Kami minta mohon bersabar, karena langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kaltim melalui Disdikbud Kaltim telah bergerak cepat untuk mengatasi persoalan ini, jadi mohon bersabar dan pengertiannya,” pintanya.
Dari pihak Disdikbud Kaltim, Muhammad Jasniansyah menjelaskan bahwa status lahan masih menjadi perhatian utama, mengingat proses hibah dari Pemkab Kutim ke Pemprov Kaltim harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum pembangunan bisa dimulai.
“Kita clear and clean dulu lahannya, kemudian proses hibahnya ke provinsi, kemudian kita akan analisa terkait kondisi bangunan sekolah ini. Selanjutnya kita akan lakukan langkah-langkah, apakah mulai dari perencanaan terlebih dahulu atau langsung pekerjaan fisiknya,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pembangunan awal akan difokuskan pada dua ruang belajar, sambil menunggu hasil evaluasi untuk penambahan ruang berikutnya. “Kalau untuk SMA sesuai dengan aspirasi dari masyarakat, lokasi 2 hektar itu cukup. Untuk tahap awal kita siapkan dua ruang belajar dulu, kemudian kita evaluasi lagi untuk dua ruang belajar lagi,” tambahnya.
Sementara itu, Muhammad Ilham dari Disdikbud Kutim menuturkan bahwa penganggaran pengadaan lahan untuk SMA di Sangatta Utara sebelumnya sempat tertunda, namun akan kembali diupayakan dalam anggaran tahun berikutnya. “Kita upayakan di tahun depan kita anggaran kembali untuk persiapan lahan SMA di Sangatta Utara. Harapan kita tahun ini bisa masuk,” ucapnya.
Ia menegaskan seluruh dokumen akan segera dikirimkan ke tingkat provinsi agar proses perencanaan hingga pembangunan bisa berlangsung tanpa kendala administratif. “Secepat mungkin kita upayakan untuk segera kirimkan dokumen yang dibutuhkan ke Pemprov Kaltim, agar prosesnya bisa segera diselesaikan,” pungkas Ilham. [] ADVERTORIAL
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
