SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda siap meluncurkan program pembangunan 10 incinerator sebagai upaya strategis untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan kota ini. Pembangunan fasilitas modern ini dijadwalkan mulai dilaksanakan pada bulan Oktober 2025.
Langkah ini tidak hanya dimaksudkan untuk membakar sampah, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat. Setiap lokasi incinerator harus dipilih dengan cermat agar tidak berdampingan langsung dengan pemukiman warga, sehingga mengurangi risiko gangguan polusi atau kebisingan.
Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, menegaskan pentingnya pemilihan lokasi yang tepat. “Makanya kita memastikan tempat-tempatnya tadi bahwa tempat insinerator ini tidak dekat sekali dengan pemukiman,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Samarinda, Kamis (04/09/2025) sore.
Menurut Deni, program incinerator menjadi langkah penting dalam pengelolaan sampah jika dijalankan dengan perencanaan matang dan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. “Pembangunan incinerator tidak menimbulkan polusi, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan di lingkungan sekitar, makanya infonya sih kalau tidak salah di bulan 10 ini kalau tidak salah itu dilakukan, mulai akan dijalankan,” kata Deni.
Meski demikian, DPRD Kota Samarinda masih menunggu kejelasan mengenai spesifikasi mesin incinerator yang akan dipasang. “Makanya kita belum tahu spesifikasi yang digunakan itu mesin yang insinerator ini ramah lingkungan itu yang seperti apa, gitu,” tegasnya. Hal ini menunjukkan keseriusan DPRD untuk memastikan teknologi yang diterapkan aman dan efektif.
Deni menambahkan bahwa pihaknya akan memantau secara langsung proses pemasangan alat tersebut di lokasi yang telah ditentukan. “Nah, nanti kita akan melihat ketika itu memang sudah betul-betul datang, kan,” ungkapnya. Dengan pengawasan langsung, DPRD dapat memastikan setiap incinerator berjalan sesuai standar dan benar-benar ramah lingkungan.
Selain itu, ia menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah kota untuk mengatasi permasalahan sampah yang semakin meningkat setiap hari. “Nah, karena itu kita ee menunggu saja intinya,” ujarnya. Deni juga menyoroti pentingnya efektivitas penggunaan incinerator dari sisi teknologi, operasional, dan manfaat bagi masyarakat. “Kalau memang ini dijalankan, kita melihat sejauh mana efektivitas penggunaan insinerator itu tadi,” tambahnya.
Program pembangunan 10 incinerator ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi Kota Samarinda dalam menekan volume sampah yang mencapai ratusan ton per hari. Dengan perencanaan yang matang, teknologi yang ramah lingkungan, dan pengawasan DPRD, keberadaan incinerator diharapkan dapat menjadi alternatif pengelolaan sampah yang lebih modern, aman, dan nyaman bagi masyarakat sekitar. [] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan