DPRD Samarinda Dukung Transportasi Massal untuk Kurangi Kemacetan

SAMARINDA – Beredarnya video bus pengangkut massal yang ikut dalam pawai pembangunan pada 18 Agustus 2025 lalu menarik perhatian publik. Meski hanya merupakan bus pinjaman yang dipasangi stiker desain transportasi Kota Samarinda, keberadaannya memunculkan diskusi mengenai rencana pengembangan transportasi massal di Ibu Kota Kaltim tersebut.

Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana tersebut. Menurutnya, transportasi massal merupakan amanah Undang-Undang yang wajib diwujudkan oleh pemerintah daerah.

“Kita pastinya sangat mendukung sekali namanya transportasi massal, apalagi ini adalah amanah Undang-Undang,” ujar Deni Hakim Anwar saat ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda, Jumat (29/08/2025) pagi.

Ia menegaskan, Undang-Undang telah memberi mandat kepada pemerintah kota maupun kabupaten di seluruh Indonesia untuk menyediakan layanan transportasi massal. “Jadi Undang-Undang telah memberikan mandatori kepada pemerintah kota/kabupaten seluruh Indonesia wajib untuk menyediakan transportasi massal, dalam rangka memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk mudah di dalam beraktivitas khususnya mungkin bisa anak sekolah yang akan menjadi salah satu percobaan kita untuk adanya transportasi massal tadi,” katanya.

Deni mencontohkan kota lain seperti Balikpapan dan Banjarmasin yang sudah lebih dulu mengoperasikan transportasi massal. Karena itu, Samarinda diyakini mampu melakukan hal serupa. “Kalau kita berbicara badan jalan, di kota lain seperti Balikpapan dan juga Banjarmasin telah menjalankan, mereka semua bisa berjalan begitu pun di kota kita,” ucapnya.

Menurutnya, pengembangan tidak harus diawali dengan bus berkapasitas besar. Armada kecil berkapasitas 17–18 orang bisa menjadi pilihan yang sesuai dengan kondisi jalan Samarinda. “Di kota kita sangat bisa sekali, tidak terpaku dengan tipe atau perotipenya bis yang besar, kapasitas kita bisa mulai dari yang kapasitas 17 atau 18 orang dan itu tidak terlalu besar bisnya. Nanti disambung dengan feeder atau taksi atau angkot yang selama ini mereka pun kan berjalan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menilai sistem transportasi massal dapat disinergikan dengan angkutan pengumpan yang menjangkau perumahan warga. “Transportasinya, ini bisa akan dikaryakan untuk menjadi feeder artinya penyambung nanti yang masuk ke perumahan-perumahan dan pemukiman masyarakat,” ungkapnya.

Deni menambahkan, transportasi massal juga sejalan dengan program nasional pengurangan polusi. “Jadi, sekali lagi ini salah satu terobosan yang sangat bagus sekali kalau seandainya transportasi massal ini bisa kita wujudkan di tahun yang akan datang, apalagi memang ini sudah menjadi program pemerintah nasional di mana kita ingin mengurangi polusi,” katanya.

Sebagai langkah awal, ia mengusulkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga P3K menjadi pengguna utama. “Dengan adanya transportasi massal, kita galakkan misalnya mungkin dengan awal dari ASN ataupun para P3K dengan menggunakan transportasi massal ini akan mengurangi jumlah kemacetan yang ada di kota Samarinda,” ujarnya.

Dengan jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat, Deni menegaskan transportasi massal adalah solusi penting untuk mengurangi beban lalu lintas. “Jumlah kendaraan bermotor kita sudah banyak, kendaraan roda dua kita juga sudah banyak, ini mungkin salah satu upaya juga,” tegasnya.

Ia pun berharap, program ini mendukung konsep kota hijau (ecogreen) yang berorientasi pada pengurangan penggunaan kendaraan pribadi. “Kita inginkan ke depan pastinya pemerintah ini semakin banyak program ecogreen dan kita ingin bahwa salah satunya adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi tadi,” pungkasnya. [] ADVERTORIAL

Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com