DPRD Samarinda Ingatkan Bahaya Campak

SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, Menyoroti penyebaran campak yang mulai bermunculan di berbagai daerah di Indonesia, ia menilai pentingnya vaksinasi campak bagi anak-anak sejak usia dini sebagai langkah pencegahan agar terhindar dari risiko penyakit berbahaya. “Anak-anak kita seluruh Indonesia kan sudah wajib, vaksinasi campak itu usia 9 bulan itu sudah harus campak,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda, Selasa (02/09/2025) sore.

Menurutnya, jika anak tidak mendapatkan vaksinasi lengkap maka potensi terserang berbagai penyakit berbahaya semakin besar, salah satunya adalah campak atau dalam istilah medis disebut morbili. “Jadi kalau itu nggak lengkap, vaksinasinya nggak lengkap anaknya ini bisa banyak mendapat penyakit macam-macam karena campak itu kan kalau istilah medisnya itu morbili, itu kan bisa menyerang otak,” jelasnya.

Ia menuturkan bahwa campak memiliki gejala beragam tergantung daya tahan tubuh anak, mulai dari gatal-gatal, demam tinggi, hingga komplikasi serius yang bisa menyerang organ vital. “Gejalanya tergantung dari daya tahan tubuh anak, namanya campak itu kayak gatal-gatal biasa orang sebut itu kerumut, demam tinggi serta bisa menyerang otak, jadi meningitis, jadi radang otak, segala macam,” paparnya.

Sri Puji menambahkan, jika infeksi morbili sudah menyerang paru-paru maka kondisi anak akan semakin berbahaya dan sulit ditangani secara medis. “Lalu bisa menyerang paru-paru, kalau sudah menyerang otak otomatis anaknya itu bisa nggak sadarkan diri kalau berkelanjutan juga akhirnya meninggal dunia,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa penyakit campak tidak boleh dipandang sepele karena dapat menimbulkan dampak fatal hingga menyebabkan kematian pada anak. “Apalagi kalau sudah masuk paru-paru nanti jadinya macam-macam ya, di paru-paru itu bisa penyakit-penyakit paru,” tegasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kasus campak yang masih ditemukan biasanya terjadi pada anak-anak yang tidak pernah mendapat vaksinasi lengkap sejak usia dini. “Kalau memang masih ada anak yang terkena campak atau morbili itu berarti mungkin dia tidak pernah anaknya divaksin karena biasanya kalau itu menyerang anak-anak usia di bawah 5 tahun,” ujarnya.

Menurutnya, tingkat bahaya penyakit campak jauh lebih tinggi dibandingkan penyakit lain karena kecepatan penyebaran dan daya serangnya yang agresif terhadap tubuh anak. “Jadi memang bahaya campak, lebih cepat penyerangan penyakitnya dari pada yang lainnya, cuma memang kalau campak ini kan kita sudah diantisipasi,” pungkasnya.

Harapan khususnya para orang tua, dapat meningkatkan kesadaran untuk melengkapi vaksinasi anak agar risiko terjangkit campak maupun penyakit berbahaya lainnya dapat ditekan secara maksimal. []ADVERTORIAL 

Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com