SAMARINDA – Kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi gula kini mulai mendapat perhatian dari kalangan legislatif. Pola konsumsi yang berlebihan dinilai berpotensi besar memicu penyakit serius seperti diabetes apabila tidak segera dikendalikan.
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menegaskan pentingnya kewaspadaan bersama terhadap kebiasaan tersebut. Ia menilai gula memang dibutuhkan oleh tubuh, namun jumlah yang dikonsumsi harus tetap dalam batas wajar. “Kalau bicara berkaitan tentang konsumsi gula ini berarti bicara tentang potensi penyakit diabetes, ya,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda, Selasa (09/09/2025) siang.
Novan menjelaskan, konsumsi gula bukan sesuatu yang sepenuhnya buruk. Asupan manis tetap diperlukan sebagai sumber energi, tetapi masyarakat sering kali tidak menyadari bahwa kadar yang dikonsumsi melampaui kebutuhan harian. “Sebenarnya gula ini baik apabila dikonsumsi sesuai dengan takarannya,” katanya.
Menurutnya, banyak produk minuman kemasan maupun makanan olahan yang mengandung kadar gula tinggi. Kondisi ini sering terabaikan karena dianggap sebagai bagian dari gaya hidup modern. “Kadang tanpa disadari, kita banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi, khususnya di minuman kemasan,” jelasnya.
Ia mengingatkan, kebiasaan tersebut apabila terus berlangsung dapat menimbulkan penumpukan gula dalam tubuh. Dampaknya, risiko penyakit kronis seperti diabetes semakin besar. “Itu yang kadang menimbulkan potensi-potensi, apabila kita terus-menerus setiap hari untuk menkonsumsi tersebut, maka akan terjadi penumpukan dan itu akan menimbulkan potensi terjadinya diabetes,” ucapnya.
Karena itu, ia mendorong masyarakat untuk mulai bijak dalam mengatur pola makan. Langkah sederhana seperti mengurangi minuman manis atau membatasi porsi makanan bergula tinggi dapat membantu menjaga kesehatan. “Jadi sebenarnya tinggal bagaimana kesadaran masyarakat agar membatasi mengkonsumsi gula baik minuman atau makanan yang kecenderungannya manis agar dapat menjaga kesehatannya,” tegasnya.
Novan juga menekankan bahwa kelompok usia 40 tahun ke atas harus lebih berhati-hati. Pada rentang usia tersebut, metabolisme tubuh mulai menurun sehingga risiko penyakit semakin besar. “Hal ini penting apalagi usia yang sudah tingkatan 40 tahun ke atas, itu betul-betul harus membatasi konsumsi gula,” pungkasnya.
Ia berharap kesadaran masyarakat dapat terus meningkat sehingga pola hidup sehat bisa diterapkan sejak dini. Dengan begitu, risiko penyakit berbahaya dapat ditekan, dan kualitas kesehatan warga Samarinda bisa lebih baik di masa mendatang.[] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan