SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) telah menyepakati alokasi anggaran sekitar Rp30 miliar untuk pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 24. Proyek pembangunan ini direncanakan mulai dikerjakan pada tahun 2026 dengan sistem bertahap.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menegaskan bahwa pembangunan tidak serta-merta dilakukan dengan merobohkan seluruh bangunan sekolah. Menurutnya, aktivitas belajar mengajar akan tetap berjalan di lokasi yang sama dengan penyesuaian teknis agar tidak mengganggu kenyamanan siswa maupun guru.
“Sekolah tetap beroperasi, hanya mungkin ada pengaturan jadwal agar kegiatan belajar mengajar berjalan lancar,” ujar Novan kepada awak media saat ditemui di kantor DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Senin (29/09/2025).
Meski pembangunan sudah dijadwalkan, SMP Negeri 24 saat ini masih menghadapi tantangan serius terkait kondisi lingkungan. Sekolah tersebut berdiri di kawasan rawan banjir. Oleh sebab itu, Pemkot Samarinda juga menyiapkan langkah pendukung berupa program pengendalian banjir, termasuk peninggian lahan sekolah agar bangunan baru lebih aman dan layak digunakan dalam jangka panjang.
“Kalau dibangun pada lokasi baru tidak layak, lebih baik tetap di tempat sekarang dengan perbaikan infrastruktur,” kata Novan yang juga merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda Ulu.
Menurutnya, opsi relokasi baru akan dipertimbangkan jika pemerintah mampu menyediakan lahan pengganti yang benar-benar strategis, bebas dari risiko banjir, serta tidak menimbulkan beban tambahan bagi para guru maupun orang tua siswa. Ia menegaskan, DPRD Samarinda akan terus mengawal perencanaan pembangunan ini hingga rampung, agar fasilitas pendidikan yang dihasilkan benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat.
“Yang terpenting, fasilitas pendidikan di Samarinda harus lebih baik, tapi tanpa mengganggu kenyamanan belajar siswa,” tutur legislator dari Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut.
Bagi DPRD, pembangunan SMP Negeri 24 tidak hanya sekadar menghadirkan gedung baru yang lebih modern, tetapi juga bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Samarinda. Dengan fasilitas yang lebih memadai, diharapkan proses pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih kompetitif di masa depan.
Selain fokus pada pembangunan fisik, pemerintah daerah juga diminta memastikan ketersediaan sarana pendukung lain, seperti ruang kelas yang nyaman, laboratorium, perpustakaan, serta fasilitas teknologi informasi yang dapat menunjang pembelajaran. Menurut Novan, keberadaan fasilitas yang lengkap akan membuat siswa lebih mudah mengakses ilmu pengetahuan sekaligus menumbuhkan motivasi belajar.
Dalam konteks pembangunan kota, investasi di bidang pendidikan dipandang sebagai langkah penting untuk menyiapkan generasi penerus yang mampu menghadapi tantangan global. Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada kualitas tenaga pengajar, tetapi juga didukung oleh lingkungan belajar yang representatif.
Karena itu, DPRD Samarinda berharap agar pembangunan SMP Negeri 24 dapat menjadi contoh bagi perencanaan sekolah lain di masa depan. Dengan perencanaan matang, proses pembangunan yang transparan, serta pengawasan yang baik, maka anggaran Rp30 miliar yang telah disiapkan dapat benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat. [] ADVERTORIAL
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan