DPRD Samarinda Matangkan Skema Kerja Sama Proyek PLTSA

SAMARINDA – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) yang direncanakan Pemerintah Kota Samarinda masih berada pada tahap pematangan konsep dan penentuan skema kerja sama. Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, menegaskan bahwa pemerintah daerah belum mengambil keputusan final terkait pola kemitraan dengan pihak ketiga.

“Kemarin itu kita kan ada pemaparan dari pihak ketiga, itu nanti kita mau lihat skemanya dulu,” ujar Deni saat ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda, Rabu (30/7/2025).

Menurut Deni, ada beberapa opsi kerja sama yang bisa dipertimbangkan, mulai dari sistem Build Operate Transfer (BOT), investasi langsung, hingga bentuk kemitraan lainnya. Seluruh alternatif itu masih dievaluasi untuk mencari pola terbaik yang realistis dan menguntungkan semua pihak. “Artinya apakah nanti sistemnya BOT, atau investasi, ataukah sistem kerja sama,” katanya.

Ia menekankan, pemilihan skema tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Keputusan harus disesuaikan dengan kesiapan teknis dan kelengkapan persyaratan administratif, agar pelaksanaan proyek PLTSA berjalan maksimal serta sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. “Nah ini nanti kita melihat situasional saja,” ucapnya.

Deni juga menegaskan bahwa saat ini Pemerintah Kota masih berkonsentrasi melengkapi berbagai persyaratan dasar sebelum masuk tahap pelaksanaan proyek. Jika semua persyaratan sudah terpenuhi, penentuan skema kerja sama akan menjadi langkah strategis yang bisa segera diputuskan. “Artinya nanti kembali lagi kepada, eh, kita melengkapi dulu lah,” ujarnya.

Ia optimistis, setelah semua persyaratan terpenuhi, pelaksanaan proyek PLTSA hanya akan bergantung pada skema yang dipilih. “Artinya persyaratan kita itu tadi kan, kalau memang kita sudah bisa untuk melakukan PLTSA tadi itu, mungkin nanti tinggal skemanya saja yang Pemerintah Kota lakukan,” tuturnya.

Deni menilai, di Indonesia sudah banyak pihak swasta yang memiliki pengalaman mengelola proyek serupa. Keberadaan mitra berpengalaman ini menjadi modal penting bagi Samarinda untuk mewujudkan PLTSA, asalkan pemerintah daerah mampu bersikap adaptif. “Sebetulnya banyak kok pihak-pihak ketiga itu yang sudah pengalaman untuk melaksanakan,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa keberhasilan proyek ini sangat dipengaruhi oleh keterbukaan dan fleksibilitas Pemerintah Kota dalam mengakomodasi pola kerja pihak ketiga yang sudah terbukti sukses di daerah lain. “Tinggal bagaimana Pemerintah Kota adaptif saja ya mengakomodir apa yang biasa mereka laksanakan,” pungkasnya. [] ADVERTORIAL

Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com