SAMARINDA – Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kalimantan Timur (Kaltim) mendapat angin segar dengan munculnya rencana kerja sama lintas kota dalam pemanfaatan Sungai Mahakam sebagai sumber air baku. Kota Samarinda, Balikpapan, dan Bontang melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) masing-masing tengah merumuskan kolaborasi strategis. Tujuannya untuk mengatasi tantangan air bersih yang selama ini menjadi isu krusial, khususnya di kawasan pesisir.
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Anhar SK, memandang rencana ini sebagai langkah cerdas yang layak dikembangkan dan segera diimplementasikan demi kepentingan masyarakat Kaltim. Menurutnya, kerja sama lintas kota dapat menjadi solusi jangka panjang dalam pemenuhan kebutuhan dasar air bersih bagi warga.
“Bagus-bagus saja, sepanjang untuk kemaslahatan orang banyak kami dukung dan terpenting itu realisasinya kerja sama lintas kota, jadi semangatnya kita hargai,” ujar Anhar kepada awak media saat ditemui di Samarinda, Selasa (23/09/2025).
Namun, Anhar menekankan bahwa sebelum kerja sama lintas kota benar-benar dilakukan, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda perlu memastikan distribusi air bersih di wilayahnya sendiri telah optimal. Ia menyoroti fakta bahwa sambungan air bersih ke rumah warga di Samarinda belum mencapai 100 persen, meskipun ketersediaan sumber air melimpah. Kondisi ini menunjukkan perlunya upaya lebih untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di setiap kecamatan.
“Memang kebutuhan air di Samarinda ini masih belum cukup untuk merata, airnya banyak, tapi ironis juga karena warganya masih banyak tidak teraliri air dan harus secepatnya direalisasikan kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat oleh Pemkot,” tuturnya.
Anhar menilai bahwa keberhasilan proyek kerja sama ini tidak hanya akan menyelesaikan persoalan air bersih di tiga kota, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi Samarinda. Ia menekankan pentingnya dukungan semua pihak dalam kolaborasi antarwilayah ini, baik dari pemerintah maupun masyarakat, agar manfaatnya bisa dirasakan secara merata.
“Kerja sama dengan kota lain dalam penyuplaian sah saja, apalagi ada nilai be to be untuk pemasukan daerah itu tidak ada masalah,” kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Dalam pelaksanaan kerja sama ini, beberapa aspek teknis dan administratif perlu dipersiapkan dengan matang. Mulai dari perencanaan kapasitas pipa, pengelolaan sumber daya air, hingga mekanisme pembagian biaya operasional antar kota. Anhar menekankan pentingnya koordinasi yang solid agar distribusi air bersih dapat berjalan lancar tanpa mengganggu kebutuhan lokal yang sudah ada.
Sebagai penutup, Anhar berharap sebelum kolaborasi lintas kota dalam pemanfaatan Sungai Mahakam ditindaklanjuti, kondisi pendistribusian air di Samarinda sudah optimal. Ia ingin seluruh warga di Kota Samarinda, khususnya di kecamatan Palaran, Samarinda Seberang, dan Loa Janan Ilir, dapat menikmati akses air bersih secara merata.
“Harapannya di internal kita sendiri seluruh masyarakat dapat teraliri air bersih,” tutup wakil rakyat dari daerah pemilihan tersebut.
Dengan langkah ini, kerja sama lintas kota diharapkan menjadi solusi strategis untuk menjawab tantangan air bersih di Kaltim, sekaligus memperkuat sinergi antar pemerintah kota dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara berkelanjutan. [] ADVERTORIAL
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan