SAMARINDA – Permasalahan drainase di kawasan penyangga Jalan Tol Balikpapan–Samarinda kembali mendapat sorotan serius setelah genangan air terus terjadi setiap kali hujan deras mengguyur. Situasi ini menuai perhatian Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Nurhadi Saputra, yang melakukan peninjauan langsung ke lapangan guna melihat kondisi sebenarnya.
Dalam kunjungannya ke pintu keluar tol Manggar, Nurhadi menyaksikan langsung kondisi saluran air yang tidak berfungsi optimal akibat tersumbat lumpur dan tanaman liar. Hal ini menyebabkan air hujan tidak mengalir dengan baik dan memicu banjir di wilayah Balikpapan Timur dan sebagian Balikpapan Utara.
“Masalah ini tidak bisa diselesaikan sepihak. Kita butuh koordinasi yang solid antara pemerintah daerah, pengelola tol, dan masyarakat. Tanpa sinergi, banjir seperti ini akan terus terulang,” ujarnya, Rabu (23/07/2025).
Menurut Nurhadi, persoalan drainase tidak sekadar menyangkut aspek teknis, melainkan juga menyangkut koordinasi antarlembaga dan kesadaran publik. Ia menegaskan bahwa kerusakan atau sumbatan pada saluran air dapat menimbulkan dampak luas, termasuk terganggunya lalu lintas dan ancaman terhadap kawasan permukiman.
Meski pihak Balai Jalan telah merespons cepat dengan melakukan pembersihan pascakoordinasi, ia menilai langkah tersebut belum menyentuh akar persoalan. “Pembersihan setelah banjir itu penting, tapi bukan solusi jangka panjang. Kita butuh perencanaan matang dan pembagian tugas yang jelas antarinstansi. Drainase harus dipelihara secara berkala, bukan hanya saat bencana datang,” katanya dengan nada tegas.
Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Balikpapan, Nurhadi juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia menilai bahwa penanganan infrastruktur publik tidak dapat dibebankan sepenuhnya kepada pemerintah, melainkan memerlukan kontribusi kolektif dari warga.
“Banjir adalah alarm bahwa sistem kita masih lemah. Ini panggilan untuk semua sektor agar mulai bergerak bersama. Lingkungan yang sehat bukan hanya tanggung jawab negara, tapi tanggung jawab kita semua,” tutupnya.
Pernyataan Nurhadi ini menjadi pengingat bahwa persoalan banjir yang berulang bukan sekadar akibat alam, melainkan juga karena minimnya pengelolaan dan perawatan infrastruktur secara menyeluruh. Kolaborasi yang kuat antarinstansi dan partisipasi masyarakat dinilai menjadi kunci untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang.[] ADVERTORIAL
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan