DSBK IV Angkat Potensi Budaya Kaltim

SAMARINDA – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Wagub Kaltim), Seno Aji, secara resmi membuka Dialog Serantau Borneo Kalimantan (DSBK) ke-IV di Hotel Harris Samarinda, Selasa (17/06/2025). Forum budaya ini mempertemukan delegasi dari tiga negara serumpun Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam untuk mempererat kerja sama lintas wilayah di Borneo, khususnya dalam penguatan budaya, bahasa, dan hubungan antarwilayah.

Acara yang berlangsung meriah tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh budaya, akademisi, serta perwakilan pemerintah dari sejumlah negara bagian dan provinsi di Kalimantan serta Borneo. DSBK telah menjadi ajang bergengsi yang memiliki sejarah panjang sejak digelar pertama kali pada 1982. “Dialog Serantau Borneo Kalimantan (SBK) ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1982 dan rutin digelar secara bergiliran di berbagai wilayah. Alhamdulillah, tahun ini Kaltim, khususnya Kota Samarinda, mendapat kehormatan menjadi tuan rumah,” ujar Seno Aji usai membuka acara.

Menurut Seno, forum DSBK menjadi momentum strategis bagi Kaltim, terutama dalam mempromosikan kemajuan pembangunan daerah yang kini tengah melesat, seiring dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan percepatan infrastruktur. “Tadi hadir tiga negara sekaligus, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kaltim karena bisa memperkenalkan potensi daerah, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) dan berbagai infrastruktur yang telah berkembang pesat. Suasana ini tentu memberi nilai tambah dalam penyelenggaraan dialog serantau kali ini,” tambahnya.

Selain sebagai ajang promosi daerah, DSBK juga berperan penting dalam upaya pelestarian budaya. Seno Aji menekankan bahwa Kalimantan memiliki kekayaan budaya yang lahir dari proses asimilasi antara budaya Jawa, Kutai, dan Banjar yang tumbuh secara alami dan harmonis. “Budaya itu sudah menjadi warisan leluhur kita sejak dulu. Bahkan terjadi asimilasi antara budaya Jawa, Kutai, dan Banjar. Syukurnya, saat ini anak-anak muda sangat antusias melestarikan budaya tersebut. Mereka aktif dalam kesenian tradisional, seperti tari dan musik lokal,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Seno juga menyoroti peran penting sastra dalam membentuk karakter masyarakat. Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen mendorong pengembangan budaya lokal secara berkelanjutan. “Sastra itu bisa menumbuhkan jiwa yang baik. Maka kami dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tentu berharap kebudayaan daerah bisa berkembang secara sehat dan berkelanjutan,” katanya.

Melalui forum DSBK, Pemprov Kaltim berharap tercipta sinergi baru antarnegara serumpun dalam menjaga warisan budaya Borneo dan memperkuat rasa persaudaraan lintas wilayah. Selain memperkokoh diplomasi budaya, DSBK juga diharapkan menjadi ruang pertukaran ide dan strategi pembangunan berbasis kearifan lokal. Rangkaian DSBK IV dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, meliputi diskusi panel, pertunjukan seni budaya, serta kunjungan ke berbagai situs budaya di Samarinda dan sekitarnya. []

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com