KUTAI KARTANEGARA – Meski meraih Juara 3 untuk kategori Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Berprestasi di ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada tanggal 30 April-03 Mei, lalu.
Posyantek Bersinar Desa Batuah Kecamatan Loa Janan, masih menyimpan asa besar untuk menyempurnakan inovasi unggulannya. Salah satunya adalah IPAS (Inovasi Pengolahan Sampah Alternatif), yang tahun ini belum berhasil meraih kemenangan dalam kategori inovasi TTG.
Ketua Posyantek Bersinar, Nurdin Sukri, menyampaikan bahwa IPAS sejatinya sudah dirancang sejak 2023, namun baru bisa terealisasi tahun 2025 karena kendala pendanaan.
“IPAS sebenarnya sudah dirancang lama, tapi karena keterbatasan dana, baru bisa kita rampungkan tahun ini. Dan itu pun hanya dalam waktu 15 hari,” jelasnya, Selasa (06/05/2025).
Meski waktu pengembangan relatif singkat, alat yang diusung dalam inovasi IPAS sempat mengalami beberapa perubahan desain hingga akhirnya siap dilombakan. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah minimnya pemanfaatan langsung oleh masyarakat.
“Kelemahan kita kemarin adalah IPAS belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Sementara penilaian inovasi harus sudah terlihat manfaatnya secara nyata,” tambahnya.
Kondisi ini menjadi catatan penting bagi Posyantek Bersinar. Mereka menyadari bahwa keberhasilan sebuah inovasi tidak hanya dilihat dari konsep, tetapi juga dari dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat.
“Kita akan lanjutkan pengembangan IPAS. Harus diperbanyak penggunaannya, dan masyarakat harus benar-benar merasakan manfaatnya,” tegasnya.
Ia juga berharap dukungan dari pemerintah desa dalam bentuk penganggaran alat atau fasilitas yang dibutuhkan untuk pengembangan IPAS ke depan.
Selain itu, Nurdin berencana mengajukan hak kekayaan intelektual (HKI) atas inovasi ini, sebagai bentuk perlindungan terhadap karya lokal yang memiliki potensi besar.
“Kalau sudah berkembang dan banyak dimanfaatkan, HKI penting untuk kita ajukan. Ini juga bisa menjadi motivasi agar desa terus menciptakan inovasi yang bermanfaat,” ungkapnya.
Meskipun belum berhasil tahun ini, Posyantek Bersinar berkomitmen untuk menjadikan IPAS sebagai inovasi unggulan yang lebih matang dan siap bersaing di ajang TTG berikutnya.
‘Kita tidak berhenti sampai di sini. Tahun depan, kita akan buktikan bahwa IPAS layak juara,” pungkas Nurdin.[]
Penulis : Jemi Irlanda Haikal | Penyunting : Risa Nurjanah