Gratispol: Hadiah Religi untuk Marbot Terverifikasi

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus memperkuat komitmennya dalam memberikan perhatian kepada para penjaga rumah ibadah melalui program Gratispol (Gratifikasi Sosial dan Pelayanan Keagamaan Gratis). Salah satu bentuk konkret dari program ini adalah pemberian penghargaan berupa perjalanan religi gratis bagi para marbot dan penjaga rumah ibadah lintas agama.

Program ini dirancang untuk mereka yang telah mengabdi sekurang-kurangnya dua tahun dan berstatus sebagai warga resmi Kaltim. Pendataan dilakukan secara ketat dan terverifikasi guna memastikan bahwa penerima manfaat benar-benar layak dan memenuhi syarat.

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menjelaskan bahwa pendataan dilakukan melalui kolaborasi lintas instansi, termasuk Kementerian Agama (Kemenag), Dewan Masjid Indonesia, serta lembaga keagamaan lainnya. Verifikasi calon penerima dilakukan oleh lembaga-lembaga tersebut demi menjaga akurasi dan transparansi. “Untuk pendataan marbot dan penjaga rumah ibadah, kami bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama, Dewan Masjid Indonesia, serta instansi keagamaan lainnya. Itu sebabnya kami melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kemenag, karena mereka yang melakukan verifikasi penerima,” ujar Sri Wahyuni saat diwawancarai secara resmi, Rabu (25/5/2025).

Ia menambahkan bahwa penerima program wajib memiliki KTP Kaltim dan surat keterangan aktif minimal dua tahun dalam tugasnya. Proses pengusulan dilakukan langsung oleh pihak Kemenag agar legalitas dan akuntabilitasnya terjamin. “Penerima program ini harus memenuhi syarat, seperti memiliki KTP Kaltim dan telah aktif menjaga rumah ibadah minimal dua tahun. Data penerima tidak dikumpulkan secara pribadi, melainkan diusulkan oleh Kemenag agar legalitasnya jelas,” tambahnya.

Sri Wahyuni juga menegaskan bahwa pemilihan tidak dilakukan secara sembarangan. Calon penerima harus memenuhi sejumlah kriteria administratif yang terdokumentasi dengan baik. “Pemilihan marbot tidak dilakukan secara acak. Mereka harus memenuhi kriteria, di antaranya berdomisili di Kaltim dan dibuktikan dengan kartu keluarga. Semua harus terdokumentasi dengan baik,” katanya.

Program perjalanan religi ini akan dijalankan secara bertahap selama lima tahun, dengan target total penerima sebanyak 3.200 orang. Tahun ini, sekitar 800 orang dijadwalkan diberangkatkan, sementara jumlah penerima akan meningkat pada tahun-tahun berikutnya. “Tahun ini sekitar 800 orang akan diberangkatkan. Tahun depan jumlahnya bertambah sekitar 1.100 orang. Prosesnya bertahap dan dilakukan secara merata di berbagai wilayah,” lanjut Sri Wahyuni.

Ia juga menjelaskan bahwa keberangkatan akan difasilitasi melalui agen travel resmi yang telah menjalin kerja sama dan mengajukan proposal kepada pemerintah provinsi. Skema ini serupa dengan pelaksanaan program umrah gratis. “Terkait teknis keberangkatan perjalanan religi, ada yang difasilitasi langsung melalui travel-travel resmi, terutama yang sudah bekerja sama dengan kami dan mengajukan proposal. Skema ini berlaku sama dengan program umrah gratis,” jelasnya.

Penyerahan penghargaan kepada para marbot dilakukan langsung oleh pemerintah daerah dalam berbagai kunjungan kerja ke kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. “Serah terima penghargaan dilakukan bergiliran di berbagai kabupaten/kota. Saya berkenan menyerahkan langsung saat kunjungan kerja, agar lebih dekat dengan para marbot penerima,” ujar Sri Wahyuni.

Program Gratispol tak hanya menjadi bentuk apresiasi atas pengabdian para penjaga rumah ibadah, tetapi juga menjadi strategi membangun nilai spiritual dan kebersamaan dalam masyarakat. Pemprov Kaltim berharap program ini dapat menumbuhkan semangat gotong royong dan memperkuat peran masyarakat dalam menjaga kerukunan serta harmoni sosial. []

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Enggal Triya Amukti | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com