SAMARINDA — Isu kemiskinan menjadi fokus utama dalam dialog terbuka antara Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, dan Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Saifullah Yusuf, bersama para pilar sosial. Acara yang berlangsung di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, ini menjadi forum penting dalam merumuskan solusi kolaboratif untuk memperkuat kesejahteraan sosial di tengah tantangan pembangunan yang dinamis.
Gubernur Rudy Mas’ud secara terbuka menyampaikan realitas sosial di wilayahnya. Ia menyebut bahwa meskipun Kaltim merupakan penyumbang besar bagi devisa negara, namun masih menghadapi tingkat kemiskinan yang perlu ditekan secara signifikan.
“Tingkat kemiskinan Kaltim masih tinggi, Pak Menteri. Berdasarkan data BPS, angka kami masih 5,78 persen,” ujar Rudy di hadapan ratusan peserta dialog yang terdiri atas relawan sosial, pekerja sosial, dan tokoh masyarakat. Rudy menegaskan, Pemprov Kaltim telah menyiapkan strategi konkret melalui program prioritas seperti pendidikan dan layanan kesehatan gratis, serta pembangunan infrastruktur dasar di wilayah terpencil. Ia menyatakan keyakinannya bahwa upaya tersebut akan memutus rantai kemiskinan secara bertahap.
“Kami yakin, Pak Menteri, bahwa program gratis untuk pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan infrastruktur untuk akses, akan mampu memutus rantai kemiskinan di Kaltim. Bahkan, kami percaya Kaltim bisa sejajar dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei,” tambahnya, Sabtu (10/05/2025).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengapresiasi langkah-langkah progresif yang diambil Pemprov Kaltim. Ia menilai Gubernur Rudy memiliki pemahaman mendalam terhadap struktur permasalahan sosial yang dihadapi daerahnya.
“Program Bapak Gubernur sangat keren. Beliau paham betul permasalahan di Kaltim, mana yang harus diperkuat dan mana yang perlu diintegrasikan dengan program pemerintah pusat,” kata Saifullah. Sebagai calon ibu kota negara (IKN), Kaltim dihadapkan pada tantangan sosial-ekonomi yang kompleks. Oleh karena itu, sinergi antara pusat dan daerah menjadi kunci dalam memastikan masyarakat lokal tidak tertinggal dalam arus pembangunan nasional.
Dalam dialog tersebut, Kemensos RI menyampaikan komitmennya untuk memperkuat integrasi program nasional di Kaltim, seperti bantuan sosial yang lebih terarah, pelatihan kerja berbasis komunitas, serta pemberdayaan ekonomi lokal melalui UMKM sosial. Pendekatan ini dirancang agar intervensi sosial menjadi lebih inklusif dan tepat sasaran.
Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, serta para pejabat utama Kemensos turut hadir dalam forum ini. Mereka bersepakat bahwa strategi multisektor harus dikedepankan, melibatkan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku usaha lokal agar penanggulangan kemiskinan dapat berjalan secara merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah Kaltim. []
Penulis: Rasidah | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan