SAMARINDA – Warga Balikpapan dibuat resah oleh kelangkaan bensin Pertalite dan Pertamax dalam beberapa minggu terakhir. Ironisnya, ini terjadi di “Kota Minyak” itu sendiri. Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, akhirnya memberikan penjelasan terkait akar masalah yang terjadi.
Masyarakat Balikpapan, kota yang ironisnya menjadi pusat industri perminyakan, tiba-tiba kesulitan mendapatkan BBM jenis bensin. Antrean panjang di SPBU dan kekhawatiran melanda warga. DPRD Kota Balikpapan, Wali Kota Balikpapan, hingga Pertamina Patra Niaga pun ikut bereaksi menanggapi keluhan ini.
Gubernur Rudy Mas’ud membeberkan bahwa kelangkaan ini bukan karena tidak adanya pasokan BBM. Masalah utamanya adalah kualitas BBM yang datang tidak sesuai standar (off-spec). “Balikpapan kemarin pada saat langka, sebenarnya kargonya sudah masuk, hanya saja kualitasnya itu off-spec, jadi kalau off-spec itu maka perlu proses lagi supaya dia bisa on-spec,” jelas Rudy Mas’ud pada senin, (26/05/2025).
Ia menambahkan, meski BBM jenis solar sudah tidak lagi diimpor, bahan bakar jenis bensin atau gasolin (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) masih sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan nasional, termasuk Balikpapan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Gubernur Rudy Mas’ud, bersama dengan Pertamina Patra Niaga, menjadi pihak utama yang terlibat dalam penanganan dan penjelasan masalah ini. Proses Quality Control (QC) di Pertamina memegang peran krusial; jika BBM tidak memenuhi spesifikasi, maka tidak bisa langsung didistribusikan ke SPBU.
Kelangkaan ini terjadi beberapa minggu terakhir di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Penjelasan resmi disampaikan oleh Gubernur Rudy Mas’ud terkait situasi yang sempat meresahkan tersebut.
Karena masalah kualitas ini, pasokan BBM ke Balikpapan sempat dialihkan dari Kota Baru dan Banjarmasin sebagai solusi darurat. Proses pengiriman dari Banjarmasin ke Balikpapan memakan waktu sekitar 24 jam, yang turut memperpanjang keterlambatan.
“Jadi keterlambatan itu saja, bukan tidak ada bahan bakarnya tapi off-spec maka diganti dulu supaya bisa on-spec begitu, sekarang Balikpapan sudah aman,” tegas Gubernur.
Berkat penyesuaian dan distribusi ulang yang cepat oleh Pertamina, pasokan BBM di Balikpapan kini telah kembali normal. Pemprov Kaltim memastikan akan terus memantau proses distribusi agar kejadian serupa tidak terulang kembali, memberikan rasa aman bagi masyarakat. (ADVERTORIAL)
Penulis: Rifky Irlika Akbar