KUTAI KARTANEGARA – Upaya digitalisasi pendidikan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tidak hanya tercermin dari penyediaan teknologi semata, melainkan juga melalui kolaborasi aktif antara sekolah, pendidik, dan pemerintah daerah. SMP Negeri 7 Muara Kaman menjadi contoh nyata bagaimana sinergi tersebut mampu menghasilkan perubahan besar dalam dunia pendidikan di wilayah pedalaman.
Transformasi digital di sekolah ini menjadi gambaran keberhasilan membangun ekosistem belajar yang tidak lagi bergantung pada lokasi geografis. Sekolah yang semula hanya memiliki 50 siswa dengan fasilitas terbatas, kini berkembang menjadi satuan pendidikan yang menerapkan teknologi secara menyeluruh, bahkan diakui oleh Google sebagai Sekolah Rujukan.
Kepala sekolah Suwito, yang juga merupakan satu dari dua Google Certified Coach di Kalimantan Timur, berperan penting dalam proses ini. Namun keberhasilan ini tak hanya berpijak pada kepemimpinannya, melainkan juga hasil dari perencanaan jangka panjang dan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar.
“Saya tidak pernah membayangkan sekolah kecil kami bisa jadi contoh nasional, apalagi diakui oleh Google. Tapi saya percaya, jika konsisten, sekolah di daerah pun bisa sejajar dengan kota besar,” ujar Suwito, Minggu (22/06/2025).
Saat ini, seluruh guru di SMPN 7 Muara Kaman telah bersertifikat Google Educator Level 1 dan 2. Tiga di antaranya menjadi trainer, sementara Suwito sendiri meraih lisensi sebagai pelatih berskala internasional. Dengan infrastruktur pendukung seperti panel surya dan koneksi internet Starlink, akses pendidikan menjadi lebih merata hingga ke pelosok.
“Tujuan saya bukan hanya sekadar jadi coach, tapi menjadikan sekolah kami sebagai tempat berbagi praktik baik untuk daerah lain,” katanya.
Selain membangun infrastruktur, program pelatihan internal rutin dilaksanakan untuk memperkuat kapasitas guru. Modul digital dibagikan, dan penerapan teknologi di kelas diawasi langsung oleh pihak sekolah. Pendekatan ini menekankan pentingnya kesetaraan akses bagi semua siswa, baik di kota maupun di desa.
“Kami ingin siswa di kampung bisa mengakses pembelajaran dengan kualitas sama seperti di kota. Itu cita-cita saya,” tegasnya.
Hasil kerja bersama ini kini mendapat pengakuan global. Suwito akan tampil sebagai pembicara di forum G-Tech di Singapura dan menyambut kunjungan dari Kementerian Pendidikan Jepang. Hal ini memperkuat posisi Kukar sebagai daerah yang mampu memberi kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan digital berbasis komunitas di tingkat internasional.[] ADVERTORIAL
Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan