PARLEMENTARIA KALTIM – ANGGOTA Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) J Jahidin menghadiri acara Musyawarah Besar (Mubes) Himpunan Masyarakat Buton Gunung Sejuk (Himagus) Kota Samarinda.
Kegiatan yang digelar di Hotel Royal Park Samarinda, Jalan Sentosa, Samarinda, Sabtu (15/06/2024) itu mengambil tema “Mewujudkan Generasi Pemimpin Berkualitas Empati dan Dinamis”.
Dalam keempatan itu, Jahidin memberikan apresiasi kepada pihak penyelenggara. Dia berharap, dengan adanya mubes tersebut, pengurus yang baru dapat membesarkan paguyuban dan membawa Himagus Samarinda lebih dikenal oleh masyarakat Kaltim lainnya.
“Harapannya dengan terbentuknya kepengurusan yang baru tentu untuk lebih eksis lagi dan meningkatkan lagi untuk membesarkan paguyuban itu,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Menurut Jahidin, Mubes ini merupakan hal yang baik. Di mana setiap paguyuban memiliki tujuan yang sama, yakni untuk menjalin silaturahmi antar sesama. Sementara Himagus menjadi wadah bagi warga Buton yang tinggal di Kaltim untuk saling bersilaturahmi.
“Suatu langkah yang positif karena paguyuban ini salah satu tujuan utamanya dalam mempererat tali silaturahmi sesama anak bangsa yang ada diperantauan, khususnya himpunan masyarakat Buton dari Sulawesi Tenggara,” tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan Samarinda ini.
Semantara kehadiran dirinya dalam Mubes Himpagus tersebut, Jahidin menegaskan pihaknya hadir sebagai undangan. “Kehadiran Saya sebagai undangan dan sekaligus akan diwacanakan masuk dalam pengurusan sebagai penasehat,” ujarnya.
Jahidin lalu mengisahkan, dahulu warga Sulawesi masih bernaung di bawah satu paguyuban. Namun pada 1969, seiring dengan pemekaran provinsi, kerukunan warga Sulawesi di Kaltim menjadi berkembang dinamis seperti sekarang. Diantaranya ada Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Keluarga Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan lainnya.
Dia pun mengungkapkan, Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara, khususnya Kabupaten Buton, Desa Gunung Sejuk memiliki hubungan erat dengan KKSS yang ada di Kaltim. Karena sebelum dimekarkan mereka menjadi satu paguyuban.
“Paguyuban ini induknya yakni kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara sehingga paguyubannya tidak terpisahkan dengan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan,” tutup anggota dewan yang menyandang gelar doktor bidang hukum ini. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono