KUTAI KARTANEGARA – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kutai Kartanegara (Kukar) mengusung konsep unik dengan memadukan pendidikan dan kearifan lokal. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar merancang serangkaian kegiatan yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi sarat dengan muatan budaya daerah.
Pelaksana Tugas Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurno, menjelaskan filosofi peringatan Hardiknas tahun ini. “Kami ingin Hardiknas tahun ini tidak sekadar jadi rutinitas, tapi jadi ruang bagi anak-anak mengenal jati diri bangsa melalui budaya,” ujarnya pada Selasa (29/04/2025).
Salah satu wujud nyatanya adalah kebijakan penggunaan pakaian adat dalam upacara bendera 2 Mei mendatang. Seluruh peserta, mulai dari tenaga pendidik hingga pegawai pemerintah, diwajibkan mengenakan busana nusantara sebagai simbol kebinekaan dan kecintaan terhadap warisan budaya.
Berbagai lomba pendidikan seperti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Cerdas Cermat, dan Rangking 1 sengaja dipadukan dengan pentas seni daerah. Ragam kegiatan seperti tari jepen, musik tradisional, hingga kemah pelajar bernuansa lokal disiapkan untuk memperkaya wawasan budaya peserta didik.
“Ini bukan soal menang atau kalah. Yang utama, siswa kita belajar mengenal akar budayanya sambil tetap bersaing secara sehat,” tegas Joko menekankan esensi kegiatan.
Rangkaian acara akan ditutup dengan Tablig Akbar dan malam syukuran sebagai bentuk refleksi bersama sekaligus penguatan kebersamaan di lingkungan pendidikan. Pendekatan ini menunjukkan komitmen Disdikbud Kukar dalam membangun pendidikan holistik yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik.
Konsep peringatan Hardiknas tahun ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan karakter melalui medium budaya dapat diwujudkan dalam kegiatan formal. Disdikbud Kukar berhasil mentransformasi momentum tahunan menjadi ruang pembelajaran hidup tentang pentingnya melestarikan warisan budaya sambil tetap mengedepankan semangat kompetisi sehat di kalangan pelajar.
Melalui berbagai aktivitas yang dirancang, peserta didik tidak hanya mengasah kemampuan akademik tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung berinteraksi dengan kekayaan budaya daerah. Pendekatan ini sejalan dengan visi pendidikan nasional yang menekankan pembentukan karakter berbasis kearifan lokal.
Peringatan Hardiknas 2025 di Kukar diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam kegiatan pendidikan. Dengan cara ini, generasi muda tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki kesadaran akan identitas budaya bangsa. []
Penulis: Dedy Irawan | Penyunting: M. Reza Danuarta