SAMARINDA – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sugiono, menyampaikan harapannya agar peringatan Haul Bung Karno ke-55 Tahun 2025 dapat menjadi ajang penghormatan atas jasa-jasa Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, sekaligus menjadi momentum refleksi terhadap semangat kemandirian (berdikari) yang diwariskan oleh sang proklamator.
Menurut Sugiono, bulan Juni memiliki makna yang sangat istimewa dalam sejarah bangsa Indonesia, khususnya terkait sosok Bung Karno. Ada tiga peristiwa penting yang berhubungan langsung dengan beliau, yakni kelahiran Pancasila pada 1 Juni 1945, hari lahir Bung Karno pada 6 Juni 1901, serta wafatnya pada 21 Juni 1970. “Berharap kita dapat menggali dan mengimplementasikan yang diajarkan oleh Presiden pertama dan seorang proklamator kemerdekaan, jadi itu intinya,” ujar Sugiono kepada awak media, saat ditemui di Kantor DPD PDI Perjuangan Kaltim, Samarinda, Sabtu (21/06/2025).
Sugiono yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Samarinda, menegaskan bahwa Bung Karno bukan hanya tokoh besar dalam sejarah nasional sebagai proklamator kemerdekaan, penggali Pancasila, Presiden pertama RI, pahlawan nasional, dan bapak bangsa. Namun, beliau juga merupakan sosok pemimpin dunia yang menyuarakan kepentingan bangsa-bangsa tertindas di berbagai belahan dunia. “Nama Bung Karno proklamator kemerdekaan, penggali Pancasila, Presiden pertama RI, pahlawan nasional, bapak bangsa telah dibolehkan,” jelas Sugiono.
Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Samarinda, Sugiono juga mengingatkan masyarakat bahwa Bung Karno adalah figur penting yang menggerakkan sejarah dunia, terutama dalam perjuangan melawan kolonialisme dan ketidakadilan global. Bung Karno merupakan pelopor Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 di Bandung, yang melahirkan Dasasila Bandung sebagai fondasi terbentuknya Gerakan Non-Blok. “Bung Karno adalah pemimpin yang menggerakkan sejarah dunia, pembebas negara yang dijajah, untuk mewujudkan keadilan sosial dan kedaulatan rakyat,” tegas mantan Ketua DPRD Kota Samarinda tersebut.
Rangkaian kegiatan Haul Bung Karno ke-55 diisi dengan berbagai acara bernuansa religius dan kebudayaan. Di antaranya tausiah kebangsaan, doa bersama untuk Bung Karno dan para pahlawan, serta pertunjukan seni tradisional yang mengusung tema perjuangan dan nasionalisme. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali nilai-nilai perjuangan dan semangat kebangsaan yang telah diwariskan Bung Karno kepada generasi penerus bangsa. [] ADVERTORIAL
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting : Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan