IFBC Pacu Lahirnya Wirausaha Baru

BALIKPAPAN — Rasio kewirausahaan di Indonesia saat ini masih tergolong rendah, yakni baru mencapai 3,4 persen dari total populasi. Angka ini tertinggal jauh dibandingkan sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia yang telah mencapai 4,7 persen, Singapura 8,76 persen, dan Amerika Serikat yang bahkan menembus 12 persen. “Indonesia harus mencapai minimal 4 persen agar bisa menjadi negara maju. Ini tantangan besar yang harus kita jawab bersama,” ujar Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan RI, Septo Soepriyatno, dalam keterangan persnya, Jumat (20/06/2025).

Menurut Septo, peningkatan rasio kewirausahaan perlu dilakukan secara kolektif dengan menciptakan ekosistem bisnis yang sehat, kompetitif, dan inklusif. Salah satu upaya konkret yang dilakukan pemerintah adalah mendorong penyelenggaraan berbagai event bisnis, seperti Info Franchise and Business Concept (IFBC), yang diharapkan mampu memantik lahirnya wirausaha-wirausaha baru yang tangguh dan berdaya saing, sekaligus menciptakan lapangan kerja.

Berdasarkan data tahun 2024, sektor waralaba terbukti memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Tercatat, sektor ini mampu menyerap hampir 98 ribu tenaga kerja, membukukan omzet hingga Rp143,25 triliun, serta mengelola lebih dari 48 ribu gerai di seluruh Indonesia. Bahkan, beberapa waralaba nasional telah sukses menembus pasar internasional, seperti jaringan ritel Alfamart yang kini mengoperasikan lebih dari 1.000 gerai di Filipina.

Pemerintah pun memberikan apresiasi kepada pelaku usaha yang mampu berekspansi ke pasar global, karena kontribusinya dalam mendukung peningkatan devisa negara. Untuk memperkuat langkah tersebut, Kementerian Perdagangan menyediakan berbagai fasilitas jaringan perdagangan strategis yang bisa dioptimalkan oleh para pelaku usaha. “Tersedia 25 atase dan konsulat perdagangan serta 19 Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di berbagai negara. Jaringan ini dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk memasarkan produk Indonesia secara lebih luas dan kompetitif,” jelas Septo.

Ia menambahkan, langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendorong ekspor sekaligus memperkuat fondasi ekonomi berbasis kewirausahaan di Indonesia. Diharapkan, dengan kolaborasi yang sinergis antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, target peningkatan rasio kewirausahaan nasional menjadi 4 persen dapat tercapai dalam beberapa tahun ke depan. []

Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com