KUTAI KARTANEGARA — Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini mengarahkan fokusnya pada pengembangan strategi promosi digital dengan menggandeng influencer serta kreator konten lokal. Langkah ini dinilai sebagai terobosan segar untuk memperluas jangkauan promosi pariwisata, khususnya kawasan pesisir seperti Pantai Panrita Lopi di Kecamatan Muara Badak.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Awang Ahmad Ivan, menjelaskan bahwa pelibatan influencer lokal bukan sekadar mengikuti tren, melainkan bagian dari strategi pemasaran yang terencana dan berbasis audiens.
“Mereka adalah wajah-wajah yang dikenal masyarakat digital, punya basis pengikut yang loyal, dan mampu menyampaikan pesan promosi dengan cara yang lebih luwes dan diterima audiens,” ucap Ivan di Tenggarong, Senin (16/06/2025).
Salah satu implementasi nyata dari kolaborasi ini adalah peluncuran video promosi Pantai Panrita Lopi yang tayang di berbagai platform media sosial resmi milik Dispar Kukar. Dalam video berdurasi beberapa menit tersebut, keindahan alam pesisir, aktivitas wisata, dan interaksi lokal ditampilkan dengan sentuhan visual modern serta narasi yang kuat.
Video tersebut diproduksi oleh kreator konten lokal berpengalaman, didukung oleh sejumlah influencer yang telah aktif mempromosikan destinasi wisata di Kalimantan Timur (Kaltim). Kehadiran para influencer tidak hanya memperkaya nilai estetika, tetapi juga memberikan sentuhan personal yang membuat konten terasa lebih autentik dan dekat dengan audiens.
Hasilnya cukup mencolok. Dalam waktu singkat, video promosi tersebut menarik ribuan penonton, memperoleh ratusan komentar positif, dan dibagikan ulang secara luas, sehingga menjadi konten viral di kalangan pengguna media sosial di wilayah Kaltim.
“Generasi muda saat ini lebih responsif terhadap promosi visual yang dikemas kreatif. Oleh karena itu, kami menggandeng para kreator lokal untuk menyesuaikan strategi promosi dengan tren digital yang terus berubah,” lanjutnya.
Namun, upaya ini tak semata-mata bertujuan untuk promosi. Dispar Kukar juga menjadikan momentum ini sebagai langkah nyata dalam pemberdayaan ekonomi kreatif lokal. Fotografer, editor video, penulis naskah, dan influencer lokal diberi ruang untuk menunjukkan kapabilitas mereka sekaligus mendapatkan peluang ekonomi melalui kerja sama dengan pemerintah.
Strategi ini sekaligus membentuk ekosistem pariwisata yang inklusif. Promosi tidak hanya dilakukan oleh institusi formal, tetapi juga melibatkan masyarakat secara aktif. Dengan pelibatan komunitas kreatif, potensi wisata yang selama ini tersembunyi dapat dikemas dengan lebih menarik dan informatif.
“Ini bukan hanya soal memperkenalkan pantai atau gunung, tetapi tentang menciptakan narasi lokal yang kuat. Narasi yang membuat orang ingin datang dan mengalami sendiri keindahan dan keramahan Kukar,” bebernya.
Ke depan, Dispar Kukar berencana memperluas kolaborasi serupa ke wilayah lain, baik pesisir, pedalaman, maupun kawasan budaya. Menurut Ivan, masih banyak destinasi wisata yang memiliki nilai jual tinggi namun belum mendapat eksposur optimal.
Strategi promosi berbasis digital ini diharapkan mampu menjembatani keterbatasan promosi konvensional dan memperkuat identitas digital Kukar sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Kaltim.
“Kami percaya promosi efektif dimulai dari kolaborasi yang kuat. Influencer lokal bukan hanya sekadar alat promosi, mereka adalah duta-duta budaya yang merepresentasikan wajah Kukar kepada dunia luar,” pungkas Ivan. [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan