KUTAI KARTANEGARA – Semangat inovasi dan kemandirian desa kembali bergema dalam ajang Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2025. Salah satu sorotan utama datang dari Kecamatan Sebulu yang turut mengirimkan wakil terbaiknya dalam kategori Posyantek Desa Berprestasi. Adalah Arik Wahyudi, inovator dari Desa Giri Agung, yang tampil membanggakan dengan karya unggul bertajuk “Pembuatan Benih Padi Unggul Lokal GA”.
Ajang TTG yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara menjadi panggung bagi para inovator desa untuk menampilkan karya teknologi tepat guna yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Dalam lomba ini, Arik Wahyudi memperkenalkan metode pengembangan benih padi lokal berkualitas tinggi yang dirancang khusus untuk kondisi geografis dan iklim wilayah Sebulu.
Selain Arik Wahyudi sebagai peserta utama, Kecamatan Sebulu turut memberikan dukungan penuh melalui pendampingan teknis oleh Kasi PMD Alpian, S.E., beserta timnya. Mereka memastikan kesiapan peserta dalam mempresentasikan inovasi di hadapan dewan juri. Camat Sebulu, Edy Fahruddin, juga hadir memberikan apresiasi dan semangat kepada tim dari Desa Giri Agung.
Lomba TTG berlangsung pada Kamis, (16/10/2025), di ruang rapat utama DPMD Kutai Kartanegara. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian tahunan yang rutin digelar untuk mendorong kreativitas dan pemanfaatan teknologi di tingkat desa.
Tujuan utama dari lomba TTG adalah mendorong masyarakat desa untuk mengembangkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Inovasi seperti benih padi unggul lokal GA menjadi solusi nyata bagi tantangan pertanian di Sebulu, seperti produktivitas rendah dan ketergantungan pada benih luar daerah. Dengan teknologi ini, diharapkan petani dapat meningkatkan hasil panen dan memperkuat ketahanan pangan desa.
Sejak awal, Arik Wahyudi telah mempersiapkan presentasi dan demonstrasi teknis tentang proses seleksi, pengembangan, dan uji adaptasi benih padi lokal. Pendampingan dari tim Kecamatan Sebulu mencakup pelatihan komunikasi, penyusunan materi presentasi, hingga simulasi tanya jawab dengan juri. Pada hari lomba, Arik tampil percaya diri, menjelaskan manfaat ekologis dan ekonomis dari inovasinya.
Camat Sebulu, Edy Fahruddin, dalam pernyataannya pada Jumat (17/10), menyampaikan harapan besar agar inovasi ini tidak hanya menjadi prestasi lomba, tetapi juga diterapkan secara luas di desa-desa lain. “Kita bangga dengan semangat inovasi dari Desa Giri Agung. Ini bukti bahwa teknologi tepat guna bisa lahir dari akar rumput dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa inovasi desa bukan sekadar gagasan, tetapi solusi konkret yang lahir dari kebutuhan lokal. Dukungan pemerintah kecamatan dan semangat warga menjadi fondasi kuat untuk melahirkan lebih banyak teknologi tepat guna yang relevan dan berkelanjutan. Kecamatan Sebulu kini menatap masa depan dengan optimisme, menjadikan inovasi sebagai jalan menuju kesejahteraan desa. [] ADVERTORIAL
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan