JAKARTA – Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat. Pada Senin (16/6) dini hari waktu setempat, Israel kembali melancarkan serangan udara yang menargetkan fasilitas rudal jarak jauh milik Iran di wilayah bagian tengah negara tersebut.
Militer Israel, dalam pernyataannya, mengonfirmasi bahwa serangan dilakukan terhadap pusat peluncuran rudal permukaan ke permukaan jarak jauh. Serangan ini menandai hari ketiga sejak pecahnya konflik terbuka antara kedua negara yang selama ini saling berseberangan dalam banyak kepentingan geopolitik di Timur Tengah. “IDF saat ini menyerang rudal permukaan ke permukaan di wilayah tengah Iran,” kata juru bicara militer Israel (Israel Defence Force/IDF), Nadav Shoshani, dikutip dari AFP.
Ia menambahkan bahwa serangan ini merupakan bagian dari upaya Israel untuk menanggapi ancaman yang berasal dari wilayah udara Iran. “Kami beroperasi melawan ancaman di wilayah udara kami dan dari wilayah udara Iran,” lanjut pernyataan IDF.
Ketegangan antara kedua negara meningkat drastis sejak Israel meluncurkan operasi militer pada Jumat (13/6), yang mengakibatkan tewasnya lebih dari 200 warga sipil di Iran. Dalam serangan sebelumnya, Israel juga mengklaim telah berhasil menewaskan Kepala Intelijen Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mohammad Kazemi, serta dua jenderal tinggi lainnya.
Pemerintah Iran sebelumnya menyatakan tidak menginginkan konflik ini meluas ke negara-negara lain. Namun, pernyataan itu tampaknya belum cukup untuk meredakan serangan yang terus berlanjut dari pihak Israel.
Serangkaian serangan ini memicu kekhawatiran internasional mengenai potensi eskalasi yang lebih besar, mengingat posisi strategis kedua negara di kawasan serta dampaknya terhadap stabilitas Timur Tengah.
Situasi saat ini masih berkembang dan belum ada indikasi kapan serangan akan dihentikan atau negosiasi damai dimulai. Masyarakat internasional terus memantau perkembangan ini dengan cermat, mengingat dampak kemanusiaan yang kian memburuk. []
Redaksi10