Jurnalis Harus Bijak, Data Pribadi Warga Bukan Konsumsi Publik

SAMARINDA – Kekhawatiran terhadap penyalahgunaan data pribadi di era digital kembali mencuat setelah pernyataan tegas disampaikan oleh Sekretaris Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Salehuddin. Dalam pandangannya, media massa memegang peran besar dalam membentuk persepsi publik, sehingga penting bagi setiap jurnalis untuk menjunjung tinggi etika profesi, khususnya terkait perlindungan privasi.

“Jurnalis punya kekuatan besar sebagai penghubung antara publik dan informasi. Tapi kekuatan itu harus diimbangi dengan kesadaran etis,” ujarnya pada Sabtu (19/07/2025).

Salehuddin menekankan bahwa kecepatan dalam menyampaikan berita seharusnya tidak menjadi satu-satunya prioritas. Menurutnya, setiap berita yang disebarkan harus dilandasi tanggung jawab dan kepedulian terhadap dampak sosialnya. Ia menyoroti kecenderungan sebagian media yang menyebarluaskan informasi pribadi hanya karena kontennya viral.

“Banyak yang keliru anggap sesuatu yang viral pasti layak diberitakan. Padahal, belum tentu benar dan bisa jadi merugikan individu,” katanya.

Dalam hal ini, ia mengacu pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), khususnya Pasal 26 dan 27, yang secara tegas melarang penyebaran data pribadi tanpa izin. Ia mendorong insan pers dan masyarakat luas untuk memahami batasan hukum sebelum membagikan informasi di ruang publik.

Ia pun mengingatkan bahwa jurnalisme memiliki fungsi yang lebih dalam daripada sekadar pelaporan. Verifikasi fakta, ketepatan informasi, dan sikap empatik terhadap narasumber, menurutnya, harus menjadi prinsip utama dalam setiap produk jurnalistik.

“Jurnalis bukan hanya pencatat peristiwa, mereka juga pembentuk opini publik. Maka etika tak boleh ditinggalkan,” tegasnya lagi.

Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kemampuan literasi digital agar tidak mudah terseret dalam arus informasi menyesatkan atau yang berpotensi melanggar hak orang lain. Ia menegaskan bahwa media yang memiliki kredibilitas serta jurnalis yang menjunjung integritas adalah kunci utama dalam menanggulangi penyebaran disinformasi.

“Masyarakat harus cerdas memilih sumber. Media yang benar tak sekadar cepat, tapi juga bertanggung jawab,” pungkasnya.[] ADVERTORIAL

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com