Kakao Lung Anai Jadi Bukti Hilirisasi Mampu Ubah Desa Menjadi Sentra Ekonomi

KUTAI KARTANEGARA — Kesuksesan produk kakao asal Desa Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dalam meraih peringkat pertama pada ajang produk unggulan UMKM tingkat Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi bukti nyata keberhasilan strategi hilirisasi komoditas perkebunan. Tidak hanya mencerminkan kemajuan sektor pertanian, pencapaian ini juga memperlihatkan dampak positif dari pemberdayaan komunitas desa sebagai pelaku utama industri lokal.

Hilirisasi kakao yang dilakukan secara terpadu oleh Dinas Perkebunan Kukar (Disbun Kukar), bersama sejumlah instansi terkait, mampu mengubah wajah desa yang sebelumnya hanya dikenal sebagai penghasil bahan baku. Melalui penyediaan fasilitas rumah produksi modern dan pelatihan menyeluruh, para petani kini bisa mengolah hasil panen menjadi produk siap jual dengan nilai tambah tinggi.

“Kami berikan dukungan menyeluruh, mulai dari intensifikasi kebun hingga pelatihan pengolahan produk. Dan hasilnya, Kakao Lung Anai kini tidak kalah dengan coklat dari luar daerah,” kata Kepala Bidang Produksi Disbun Kukar, Subagio, di Tenggarong, Senin (23/06/2025).

Langkah strategis yang diterapkan Disbun Kukar terbukti efektif, terutama karena menyasar kelompok tani dan wanita tani di tingkat lokal. Pengelolaan sentra produksi kakao dilakukan langsung oleh masyarakat desa, menjadikan pengembangan ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga bentuk nyata pemberdayaan warga, khususnya perempuan.

Tak hanya mengandalkan sumber daya lokal, Disbun Kukar juga menghadirkan pelatih profesional dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember untuk memperkuat kemampuan teknis para petani. Mulai dari penanganan pasca panen, pengolahan biji, hingga pengemasan coklat, semua tahapan diajarkan secara langsung agar kualitas produk setara dengan industri besar.

“Prestasi ini diharapkan menjadi pemicu bagi desa-desa lain di Kukar untuk mengembangkan potensi komoditas unggulan mereka,” tambah Subagio.

Dengan dukungan menyeluruh, Kukar kini tengah menyiapkan replikasi program serupa di desa lain seperti Sumber Sari, yang memiliki potensi kakao tak kalah besar. Inisiatif ini menunjukkan bahwa keberhasilan pertanian tidak lagi berhenti di ladang, tetapi berlanjut hingga rak-rak penjualan produk jadi.

Kakao Lung Anai menjadi contoh bahwa desa mampu menjadi motor penggerak ekonomi baru, bukan sekadar penyedia bahan mentah, melainkan pusat produksi berkualitas yang siap bersaing di pasar nasional. [] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com