SAMARINDA – Menyongsong Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) mengambil langkah antisipatif guna menjaga keseimbangan pasokan serta harga bahan pangan pokok. Rapat koordinasi (rakor) digelar pada Senin, (02/06/2025), di kantor DPTPH Kaltim, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda.
Pertemuan ini dipimpin oleh Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia Dina Widyastuti, dan dihadiri oleh berbagai perwakilan perangkat daerah, instansi vertikal, serta pelaku distribusi pangan. Rakor tersebut merupakan bagian dari upaya penguatan pengendalian inflasi pangan yang terintegrasi lintas sektor.
“Kami ingin memastikan pasokan pangan tetap tersedia, distribusinya berjalan lancar, dan harga di pasar tetap stabil. Ini penting agar masyarakat bisa merayakan Idul Adha tanpa tekanan akibat kenaikan harga,” ujar Amaylia.
Dalam forum ini, sejumlah komoditas pangan utama seperti beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, bawang merah, dan cabai mendapat perhatian khusus. Pemerintah daerah turut menggandeng Bulog dan Satgas Pangan untuk mengawasi distribusi dan mencegah potensi penimbunan.
Tak hanya fokus pada pengawasan, DPTPH juga menyiapkan intervensi langsung melalui Gerakan Pasar Murah (GPM) yang menyasar kawasan padat penduduk dan wilayah dengan tingkat inflasi tinggi.
“Tujuan Gerakan Pasar Murah (GPM) adalah untuk menyerap produk pertanian dengan harga layak bagi petani, menstabilkan pasokan dan harga pangan, mempermudah akses masyarakat terhadap bahan pokok murah dan pembentukan jaringan pemasaran bagi petani,” jelas Amaylia.
Langkah-langkah lain yang dibahas dalam rapat mencakup pemantauan stok dan distribusi bahan pokok secara berkala, serta kolaborasi aktif dengan lembaga pengawasan dan aparat penegak hukum untuk menindak praktik spekulasi harga.
Rakor ini juga menjadi bagian dari pelaksanaan arahan Presiden RI melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memperkuat daya tahan pangan nasional, sekaligus menjaga daya beli masyarakat di tengah momen konsumsi tinggi menjelang hari besar keagamaan. [] (ADV/HIM/RAS/DISKOMINFO.KALTIM)