SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menargetkan posisi empat besar nasional dalam Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) pada 2025. Target tersebut dinilai realistis sekaligus menantang, mengingat persaingan antarprovinsi dalam pemberdayaan pemuda semakin ketat.
Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, mengatakan capaian IPP Kaltim selama ini tergolong baik, meski mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. “Alhamdulillah, tren Indeks Pembangunan Pemuda di Kalimantan Timur memang fluktuatif, naik turun, tetapi posisi terendah kita tetap berada di tujuh besar nasional. Pada 2012 hingga 2014, kita bahkan masih berada di lima besar dan di atas rata-rata nasional,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat, (08/08/2025).
Hasbar menegaskan bahwa pihaknya ingin mempertahankan tren positif tersebut, bahkan meningkatkan peringkat. “Target tahun ini, kami berharap bisa bertahan di posisi lima besar atau bahkan naik ke peringkat empat nasional,” tambahnya.
Ia memaparkan, keberhasilan Kaltim dalam menjaga posisi di papan atas IPP tidak terlepas dari kolaborasi berbagai pihak dalam membina dan memberdayakan generasi muda. Namun, ia mengakui bahwa persaingan di tingkat nasional semakin ketat karena banyak provinsi juga menggenjot program pemuda mereka.
“Kaltim pernah masuk tiga besar pada 2022, kemudian bergeser ke posisi lima, dan sempat berada di peringkat tiga, empat, dan lima, bahkan tujuh. Indeks ini memang tidak bisa konsisten karena banyak daerah lain yang juga sangat gencar meningkatkan kualitas pemuda mereka,” jelasnya.
Sebagai contoh, Hasbar menyoroti Provinsi Bali yang konsisten memaksimalkan potensi generasi muda. “Bali, misalnya, secara nasional sulit disaingi dalam hal keterlibatan pemuda di segala bidang. Hampir di setiap daerah, bahkan sampai ke tingkat RT, mereka punya ‘Banjar’, semacam perkumpulan pemuda yang sangat aktif mengedukasi generasi muda agar kreatif menopang kehidupan mereka, apalagi dengan dukungan sektor pariwisata,” terangnya.
Indeks Pembangunan Pemuda merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan generasi muda di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, partisipasi sosial, kesempatan kerja, hingga kontribusi mereka dalam pembangunan.
Menurut Hasbar, peningkatan IPP bukan hanya tentang peringkat, melainkan cerminan keberhasilan pemerintah daerah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kreativitas pemuda.
Dispora Kaltim berkomitmen memperkuat program pembinaan, pelatihan keterampilan, dan kegiatan yang merangsang inovasi generasi muda. Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan angka IPP, tetapi juga menghasilkan kontribusi nyata pemuda terhadap pembangunan daerah.
“Kita harus mampu menciptakan lingkungan yang mendorong pemuda untuk aktif, kreatif, dan berdaya saing. Kalau semua pihak mendukung, target empat besar nasional itu bukan hal yang mustahil,” pungkas Hasbar. [] ADVERTORIAL
Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan