Kelompok Ternak Desa Sebuntal Manfaatkan Magot untuk Menekan Biaya Pakan

KUTAI KARTANEGARA – Kelompok ternak di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, menciptakan terobosan inovatif untuk mengatasi tingginya biaya pakan ternak. Mereka kini membudidayakan magot sebagai alternatif pakan ternak yang lebih ekonomis dan bergizi.

Kepala Desa Sebuntal, Herman, menjelaskan bahwa budidaya magot ini telah dimulai sejak setahun terakhir sebagai respons terhadap tingginya harga pakan ternak. Langkah ini dianggap sebagai solusi efektif untuk meringankan beban peternak sekaligus meningkatkan kualitas pakan ternak.

“Magot memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk ternak. Kami melihat potensi besar dari pemanfaatan magot ini untuk mengurangi pengeluaran para peternak,” ujar Herman kepada Beritaborneo.com melalui sambungan telepon, Minggu (30/11/2024) kemarin.

Herman menambahkan bahwa meskipun saat ini produksi magot baru mampu memenuhi sebagian kebutuhan pakan ternak warga, hasil awal dari program ini telah menunjukkan dampak positif. Ia optimistis bahwa dengan dukungan teknis dan pendanaan dari pemerintah, program ini dapat diperluas sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak peternak.

“Kami berharap pemerintah bisa memberikan dukungan, baik melalui pelatihan maupun bantuan sarana dan prasarana. Dengan dukungan tersebut, budidaya magot ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan peternak,” harapnya.

Selain mengurangi biaya pakan ternak, budidaya magot juga memberikan manfaat lain. Magot dikenal kaya protein dan menjadi alternatif pakan yang tidak hanya murah tetapi juga berkualitas. Selain itu, magot berperan dalam mengurai limbah organik, menjadikannya solusi ramah lingkungan yang mendukung praktik peternakan berkelanjutan.

Dengan keberhasilan awal ini, Herman berharap Desa Sebuntal dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam mengadopsi inovasi di sektor peternakan. Menurutnya, langkah ini tidak hanya membantu mengatasi tantangan dalam peternakan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan lokal.

“Melalui program seperti ini, kami ingin Desa Sebuntal tidak hanya dikenal sebagai desa peternakan, tetapi juga sebagai pelopor inovasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas,” tambah Herman.

Budidaya magot ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi solusi jangka panjang bagi peternak di Desa Sebuntal dan sekitarnya. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi masyarakat, inisiatif ini berpotensi menjadi model keberhasilan dalam sektor peternakan berbasis inovasi.[]

Penulis : Jemi Irlanda Haikal | Penyunting : Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com