TENGGARONG – Kelurahan Melayu, salah satu wilayah perkotaan di Kecamatan Tenggarong, menghadapi tantangan terkait kemiskinan yang melibatkan warga asli maupun pendatang. Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah kelurahan menjadikan pendataan kemiskinan sebagai prioritas utama untuk memastikan bantuan sosial dapat tersalurkan secara adil dan tepat sasaran.
Lurah Melayu, Aditiya, menjelaskan bahwa proses pendataan dilakukan melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang menjadi acuan utama dalam menentukan penerima bantuan. Pendataan ini mencakup seluruh warga miskin, baik lokal maupun pendatang.
“Kemiskinan memang masih ada, baik dari warga asli maupun pendatang. Namun, banyak dari mereka yang status administrasinya belum pindah ke Kelurahan Melayu. Ini menjadi tantangan dalam proses pendataan,” ujar Aditiya kepada Beritaborneo.com di Kantor Lurah Melayu, Senin (2/12/2024).
Ia menambahkan bahwa sebagian besar warga miskin yang terdata di wilayahnya adalah pendatang yang hanya tinggal sementara. Meski demikian, pihak kelurahan tetap memberikan perhatian kepada kelompok ini, meskipun ada kendala administratif dalam penyaluran bantuan.
“Kami tetap mencatat mereka dalam data, tetapi ada keterbatasan dalam menyalurkan bantuan jika status administrasinya tidak sesuai,” jelasnya.
Untuk meningkatkan akurasi data, Kelurahan Melayu bekerja sama dengan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Proses validasi dilakukan langsung di lapangan untuk memastikan bantuan diberikan kepada warga yang benar-benar membutuhkan.
“Kami tidak hanya bergantung pada data administratif. Puskesos membantu memverifikasi kondisi nyata di lapangan agar kami bisa memastikan keakuratan data,” tambah Aditiya.
Melalui pendekatan yang lebih sistematis ini, Kelurahan Melayu berupaya memastikan tidak ada warga miskin yang terlewat dari daftar penerima bantuan. Bantuan sosial seperti beras dan sembako disalurkan dengan mengutamakan kebutuhan mendesak warga, baik dari kalangan lokal maupun pendatang yang sudah memberikan kontribusi bagi wilayah tersebut.
“Kami ingin memastikan tidak ada warga yang membutuhkan tetapi terlewatkan. Dengan bantuan DTKS dan validasi dari Puskesos, kami lebih fokus dalam menyalurkan bantuan kepada yang benar-benar layak menerimanya,” tutupnya.
Langkah ini mencerminkan komitmen Kelurahan Melayu dalam mendukung peningkatan kesejahteraan sosial bagi seluruh warganya. Dengan pendataan yang lebih akurat, pemerintah kelurahan berharap dapat mengatasi tantangan kemiskinan secara lebih terarah dan efektif.[]
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Hadi Purnomo