TENGGARONG – PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan komitmennya dalam pengendalian inflasi melalui Gerakan Pasar Murah (GPM). Sepanjang tahun 2024, sebanyak 117 titik pasar murah digelar di 20 kecamatan untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok sekaligus mendukung daya beli masyarakat.
Sekretaris Daerah Kukar Sunggono menjelaskan, pelaksanaan GPM difokuskan pada awal tahun, mengingat potensi kenaikan inflasi yang lebih tinggi pada periode tersebut.
“Kami menyadari bahwa inflasi terbesar biasanya terjadi di awal tahun. Oleh karena itu, kami melaksanakan intervensi yang lebih masif pada periode tersebut dibandingkan akhir tahun, ungkap Sunggono kepada awak media di Taman Kreatif, Tenggarong, Sabtu (14/12/2024).
Sunggono menuturkan, strategi tersebut dilakukan bertujuan untuk memitigasi lonjakan harga bahan pokok yang kerap terjadi usai libur panjang akhir tahun. Gerakan Pasar Murah menjadi sarana efektif untuk menyalurkan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, hingga telur dengan harga terjangkau langsung ke masyarakat.
“Dengan memastikan harga tetap terkendali di awal tahun, dampak inflasi bisa ditekan lebih awal. Ini menjadi pendekatan yang sudah kami rencanakan sejak 2023 dan terbukti efektif,” tambahnya.
Dia mengatakan, pasar murah juga menjadi salah satu cara Pemkab Kukar mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Setiap titik GPM dirancang untuk menjangkau kawasan-kawasan yang rentan terhadap lonjakan harga akibat sulitnya akses distribusi barang.
Selain itu, GPM ini tidak hanya berfungsi sebagai pengendali harga, tetapi juga menjadi wujud nyata kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Sunggono menilai, keberhasilan pengendalian inflasi memerlukan peran aktif semua pihak, termasuk pelaku usaha lokal yang turut mendukung program ini dengan menyediakan bahan pokok berkualitas.
“Kami selalu melibatkan pelaku usaha lokal dalam program ini untuk memastikan keberlanjutan rantai pasok. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan edukasi mengenai pengelolaan kebutuhan secara bijak,” jelasnya.
Keberhasilan pelaksanaan 117 titik pasar murah di 2024 menjadi landasan bagi Pemkab Kukar untuk melanjutkan program ini di tahun-tahun mendatang. Fokus pada awal tahun tetap akan dipertahankan, mengingat pola inflasi yang cenderung meningkat pada periode tersebut.
“Program ini adalah bentuk langkah antisipasi sekaligus solusi yang efektif. Kami berharap di tahun mendatang, GPM bisa menjangkau lebih banyak masyarakat dan memperkuat daya tahan ekonomi daerah,” tutup Sunggono. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono