Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KUTAI KARTANEGARA – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Suara Ulang (PSU) pada 19 April 2025, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali mengimbau warga untuk menggunakan hak pilih mereka. Peringatan ini disampaikan menyusul hasil survei dari Survei Barometer Indonesia (SBI) yang menunjukkan potensi golput di PSU Kukar bisa mencapai 20 persen.
Kepala Kesbangpol Kukar, Rinda Destianti, menanggapi temuan tersebut dengan serius. Menurutnya, tingkat golput yang cukup tinggi ini berpotensi merugikan kualitas demokrasi di Kukar jika tidak ditangani dengan segera.
“Angka 20 persen bukanlah angka yang bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat Kukar untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan memilih. PSU ini sah dan sangat penting bagi masa depan daerah,” tegas Rinda melalui sambungan telepon, Sabtu (05/04/2025).
Rinda menambahkan, PSU bukan sekadar pengulangan teknis, tetapi juga momentum penting yang diberikan oleh Mahkamah Konstitusi untuk memperbaiki proses demokrasi yang sempat terganggu. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan PSU.
Ia memastikan bahwa pelaksanaan PSU akan mengikuti prosedur yang sama seperti pemilihan sebelumnya. Daftar Pemilih Tetap (DPT) tetap digunakan tanpa perubahan, dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) tetap berada di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya.
“Tidak ada yang berubah. Masyarakat hanya perlu datang ke TPS yang sama seperti sebelumnya. Kami berharap informasi ini dapat mengurangi keraguan dan mendorong partisipasi pemilih,” jelasnya.
Kesbangpol Kukar, bersama pihak terkait, terus memperkuat sosialisasi melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, kunjungan langsung ke masyarakat, dan koordinasi dengan tokoh-tokoh lokal, guna memastikan setiap warga mendapatkan informasi yang jelas.
“Jangan biarkan suara Anda hilang. Mari kita jaga demokrasi di Kukar dengan hadir di TPS pada 19 April nanti,” pungkas Rinda. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah
