KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyoroti posisi Desa Loh Sumber sebagai destinasi dengan potensi komprehensif.
Tidak hanya unggul dalam sektor pertanian, desa ini juga memiliki kekayaan wisata dan situs sejarah yang kini menarik perhatian hingga tingkat nasional, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Camat (Sekcam) Loa Kulu, Khairuddinata, yang menjelaskan bahwa Loa Sumber memiliki kelengkapan potensi yang unik.
“Loh Sumber ini lengkaplah. Potensi wisatanya ada, potensi pertaniannya ada, potensi budayanya juga ada,” ucapnya saat menghadiri acara bersih desa di Desa Loh Sumber, Sabtu (24/05/2025).
Salah satu aset utama yang mulai mendapat sorotan adalah keberadaan situs sejarah. Khairuddinata secara spesifik menunjuk pada adanya Tugu Pembantaian Jepang di Desa Loh Sumber.
“Situs sejarah jelas umurnya, ada namanya Tugu Pembantaian Jepang. Itu sudah termasuk yang kami sampaikan ke IKN,” ungkap pria lulusan Magister Sains ini.
Bukan hanya satu, pihak Pemerintah Kecamatan bahkan telah memetakan berbagai situs sejarah di Loh Sumber.
“Kami sempat memetakan di Loh Sumber itu ada beberapa situs sejarah yang alhamdulillah di 2018 itu dari Dinas Pariwisata Provinsi membawa wisatawan sini sebagai tujuan destinasinya,” terang Khairuddinata.
Ia menambahkan bahwa sekitar 53 lokasi situs sejarah telah teridentifikasi di Loh Sumber, menunjukkan betapa kayanya desa ini akan jejak masa lalu.
Selain situs sejarah, Loh Sumber juga diberkahi dengan potensi budaya yang masih sangat hidup. Khairuddinata menyoroti berbagai kesenian Jawa yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.
“Budayanya apa ya, yang kayak beginikan, kayak sedekah bumi, belum lagi kesenian Jawanya itu kuda lumping, reog, dan jathilan. Nah, itu salah satu potensi-potensi yang ada di Loh Sumber,” paparnya.
Potensi wisata Loh Sumber juga diperkuat dengan adanya “Agrowisata Mampatama”, berpotensi dikembangkan lebih lanjut melalui kerja sama dengan pihak swasta seperti PT Multi Harapan Utama (MHU). Sinergi antara potensi alam, sejarah, dan budaya inilah yang membuat Loh Sumber begitu menarik.
Pemerintah Kecamatan Loa Kulu, terus aktif mengkomunikasikan seluruh potensi ini kepada pemerintah kabupaten dan bahkan ke IKN.
“Kita cuman tugas memberikan informasi misalnya kepada pemerintah kabupaten, bahkan ke IKN pun. Saat kita misalnya ada, bukan hanya kunjungan ya, ketemu di rapat atau pas kunjungan itu kita selalu sampaikan Loa Kulu. Kenapa? Karena Loa Kulu adalah salah satu bagian IKN,” tegasnya,
Dengan kombinasi pertanian yang produktif, kekayaan situs sejarah yang memukau, dan keberagaman seni budaya yang terus lestari, Loh Sumber siap menjadi magnet baru bagi wisatawan dan peneliti yang ingin menyelami kekayaan Nusantara.[]
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nursiah