Kolaborasi dengan PT MHU, Desa Loh Sumber Kembangkan Produk Tempe Lokal

KUTAI KARTANEGARA – Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, terus mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal berbasis tempe. Dengan memanfaatkan potensi lokal, khususnya produksi tempe, Desa Loh Sumber kini mulai menembus pasar nasional berkat dukungan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Multi Harapan Utama (MHU).

Sukirno mengungkapkan, sekitar delapan puluh persen produksi tempe di Kecamatan Loa Kulu berasal dari desanya. Hal ini membuka peluang pemerintah desa untuk tidak hanya memproduksi mentahan, tetapi juga mengolahnya menjadi produk bernilai tambah.

Salah satu inovasi yang dikembangkan dalam dua tahun terakhir adalah produksi keripik tempe, yang saat ini telah mampu masuk ke pasar ibu kota.

“Kami mencoba memanfaatkan potensi yang ada. Tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk siap konsumsi. Alhamdulillah, hari ini kami sudah mengirimkan sekitar seribu keripik tempe ke Jakarta,” ucapnya kepada awak media, Selasa (11/03/2025).

Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama dengan PT MHU, yang aktif mendukung UMKM di Desa Loh Sumber melalui berbagai program pemberdayaan.

Salah satu bentuk dukungan mereka adalah pembinaan bagi kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa dalam hal inovasi produk, peningkatan kualitas kemasan, serta strategi pemasaran dengan jangkauan luas.

“Kami bekerja sama dengan PT MHU dalam pengembangan varian rasa, inovasi baru, dan peningkatan kemasan agar lebih menarik di pasaran. Ini sangat membantu produk kami bisa dikenal lebih luas,” tambah Sukirno.

Dengan adanya pelatihan dan bantuan dari PT MHU, produk keripik tempe Desa Loh Sumber kini semakin berkualitas dan mampu bersaing di luar daerah.

Selain meningkatkan nilai ekonomi produk lokal, pengembangan UMKM ini juga berdampak langsung pada masyarakat. Sejumlah warga kini mendapatkan kesempatan kerja melalui proses produksi keripik tempe.

“Alhamdulillah, usaha ini juga sedikit banyak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa kami. Beberapa warga yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap kini bisa ikut serta dalam produksi,” ujar Sukirno.

Sebagai kepala desa, Sukirno berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM di desanya.

“Kami optimis UMKM ini bisa semakin berkembang. Ke depan, kami ingin menjangkau lebih banyak pasar, tidak hanya di Jakarta tetapi juga kota-kota besar lainnya,” tutupnya.

Dengan sinergi antara pemerintah desa dan sektor swasta, diharapkan UMKM berbasis tempe di Desa Loh Sumber dapat terus tumbuh dan menjadi contoh sukses pengembangan ekonomi berbasis komunitas di Kutai Kartanegara. []

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X