SAMARINDA – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda menggelar hearing dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapangtani) serta Dinas Perikanan Samarinda. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang rapat gabungan Lantai 1, kantor DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, pada Kamis (06/03/2025).
Hearing ini dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Samarinda, Rusdi, dan dipimpin oleh Ketua Komisi II, Iswandi, yang didampingi oleh Wakil Ketua Komisi II, Andi Saharuddin, Sekretaris Komisi II, Rusdi Doviyanto, serta anggota Komisi II, Joha Fajal dan Viktor Yuan.
Usai memimpin pertemuan, Iswandi menjelaskan bahwa tujuan hearing adalah untuk membahas capaian kinerja kedua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada tahun 2024 serta mendengarkan program kerja yang direncanakan pada 2025. Selain itu, Komisi II juga memberikan masukan terkait efisiensi anggaran atau pemotongan anggaran yang perlu dilakukan.
“Kami membahas capaian kegiatan mereka di 2024 dan program untuk 2025. Kami memberikan saran agar program prioritas yang dibutuhkan masyarakat tetap diperjuangkan, sementara anggaran untuk kegiatan yang tidak mendesak bisa dipotong atau ditangguhkan,” ujar Iswandi, yang juga merupakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pada pertemuan yang berlangsung selama dua jam tersebut, Komisi II juga menanyakan langkah-langkah yang diambil untuk menjaga ketersediaan stok pangan pada bulan Ramadhan 2025. Mereka meminta agar Pemkot Samarinda terus memantau stok pangan, agar masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
“Kami akan terus memantau ketersediaan bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat, terutama menjelang Lebaran. Kami juga menekankan pentingnya menjaga stok, termasuk gas LPG,” terang Iswandi yang memiliki gelar Magister Manajemen.
Iswandi juga memastikan bahwa saat ini, ketersediaan stok dan stabilitas harga bahan pangan di Samarinda dalam keadaan aman. Ia berharap Pemkot Samarinda dapat menyelenggarakan program pasar murah yang tersebar di sepuluh kecamatan di Samarinda untuk mengatasi potensi kenaikan harga bahan pokok.
“Stok pangan saat ini masih aman. Namun, jika ada indikasi kenaikan harga, kami akan meminta dilaksanakan operasi pasar,” tegasnya. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Nistia Endah Juniar Prawita