Kopi Nipah, Harapan Baru Ekonomi Desa Sebuntal

KUTAI KARTANEGARA – Sebagai upaya mendorong pengembangan usaha alternatif berbasis potensi lokal, Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM), Sumber Daya Alam (SDA), dan Teknologi Tepat Guna (TTG) DPMPD Provinsi Kalimantan Timur menggelar pelatihan bertajuk “Pengolahan Kopi Nipah dalam Rangka Pengembangan Usaha Alternatif Masyarakat Desa” di Desa Sebuntal, Kecamatan Marang Kayu, pada Senin (29/09/2025).

Pelatihan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Desa Sebuntal untuk mengenal dan mengolah buah nipah menjadi produk kopi bernilai jual tinggi. Sebanyak 30 peserta, mayoritas perempuan, mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Mereka dibekali pengetahuan dan keterampilan mulai dari pemilihan bahan baku, proses penggilingan, hingga pengemasan produk kopi nipah.

DPMPD Provinsi Kaltim sebagai penyelenggara menghadirkan Selo Putra Bahari, Ketua Pengelola Nypa Coffee, sebagai narasumber utama. Selo dikenal sebagai pelopor pengolahan kopi nipah di Kalimantan Timur. Dalam pelatihan ini, ia membagikan pengalaman dan teknik pengolahan buah nipah secara langsung kepada peserta. Hadir pula Muriyanto, Penggerak Swadaya Ahli Muda DPMPD, yang memberikan arahan dan motivasi kepada peserta.

Kegiatan berlangsung di Balai Desa Sebuntal, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Lokasi ini dipilih karena Desa Sebuntal memiliki potensi nipah yang melimpah dan belum banyak dimanfaatkan secara optimal.

Buah nipah selama ini tumbuh liar dan melimpah di Sebuntal, namun belum menjadi sumber ekonomi utama. Melalui pelatihan ini, DPMPD ingin mendorong masyarakat agar melihat nipah sebagai peluang usaha. Nipah memiliki keunggulan rendah kafein, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita asam lambung dan memiliki potensi pasar yang luas. Selain itu, pengolahan nipah menjadi kopi dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan memperkuat ekonomi desa.

Pelatihan dimulai dengan pemaparan potensi nipah oleh Selo Putra Bahari. Ia menjelaskan bahwa buah nipah dapat diolah menjadi kopi dengan cita rasa unik dan manfaat kesehatan. Setelah sesi teori, peserta diajak melakukan praktik langsung: memilih buah nipah yang matang, mencuci dan menggiling, lalu mengeringkan dan mengemas hasil olahan. Selo juga menekankan pentingnya menjaga kualitas dan branding produk agar mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.

Muriyanto dari DPMPD menyampaikan harapannya agar pelatihan ini menjadi titik awal lahirnya usaha alternatif berbasis potensi lokal. “Kami ingin masyarakat Sebuntal tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku ekonomi desa yang mandiri dan kreatif,” ujarnya.

Dengan pelatihan ini, masyarakat Desa Sebuntal diharapkan mampu mengembangkan kopi nipah sebagai produk unggulan desa. Selain membuka peluang usaha baru, kegiatan ini juga memperkuat semangat kewirausahaan dan pemberdayaan perempuan. DPMPD berkomitmen untuk terus mendampingi dan memfasilitasi pengembangan usaha lokal agar berkelanjutan dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. [] ADVERTORIAL

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com