KOTABARU – Pemerintah berencana mencetak ratusan hektare lahan pertanian baru di sejumlah desa yang berada di Kecamatan Pulau Laut Timur, Kabupaten Kotabaru.
Sekitar 300 hektare lahan nonproduktif akan dibuka untuk pengembangan pertanian, berdasarkan hasil survei dan pengukuran yang telah dilakukan. Lokasi cetak sawah ini mencakup Desa Sungai Limau, Langkang Lama, Langkang Baru, dan Karang Sari Indah.
Menurut Wagio, salah seorang petani dari Desa Karang Sari Indah, survei tersebut telah selesai dilaksanakan pada April lalu dengan melibatkan tim akademisi. Ia menyebut, luasan lahan tidur yang akan dibuka di desanya mencapai sekitar 214 hektare, sementara di Langkang Baru terdapat 70 hektare dan Langkang Lama 50 hektare.
Sebagai petani setempat, Wagio menyatakan dirinya turut dilibatkan dalam proses pemetaan dan peninjauan lapangan oleh tim survei dan perangkat desa.
“Banyak lahan di desa kami yang terbengkalai dan berubah menjadi semak belukar,” ungkapnya saat ditemui, Minggu (04/05/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa permasalahan utama yang dihadapi para petani di daerah tersebut adalah keterbatasan akses pengairan, yang hingga kini masih mengandalkan curah hujan.
Menurut Wagio, apabila sistem pengairan dapat diperbaiki melalui desain yang tepat, sektor pertanian di desanya berpotensi berkembang dengan peningkatan minat masyarakat untuk bercocok tanam.
Minimnya suplai air dan tingginya kandungan asam di lahan juga menjadi hambatan yang membuat pertumbuhan padi tidak maksimal. Akibatnya, Wagio hanya mampu panen satu kali dalam setahun dengan hasil yang pas-pasan, cukup untuk kebutuhan makan dan operasional keluarga.
“Selain itu, hama tikus cukup meresahkan, karena lahan kami berbatasan langsung dengan semak-semak yang menjadi sarangnya,” lanjutnya.
Ia bersama para petani lain berharap, program cetak sawah ini benar-benar terealisasi agar pembukaan lahan secara menyeluruh dapat membawa harapan baru—baik dalam menekan serangan hama, mendapatkan bantuan sarana produksi (saprodi) dan alat mesin pertanian (alsintan), hingga meningkatkan kesejahteraan petani.
Sementara itu, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pulau Laut Timur, Nur Hamidah, membenarkan bahwa kegiatan Survei Investigasi dan Desain (SID) telah dilakukan di beberapa desa yang disebutkan.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan langkah awal dalam rencana program cetak sawah untuk meningkatkan produktivitas padi di wilayah Kotabaru, khususnya Pulau Laut Timur.
“Program cetak sawah ini merupakan arahan dari pemerintah pusat, jadi koordinasi dan kebijakan sepenuhnya berada di tingkat pusat. Kami belum dapat memastikan kapan realisasinya,” ujar Hamidah.
Ia menambahkan, verifikasi lapangan sangat penting guna menilai kelayakan vegetasi dan kondisi tanah saat ini, mengingat selama ini pertanian di wilayah tersebut sepenuhnya mengandalkan tadah hujan.[]
Redaksi12