KUTAI KARTANEGARA – Desa Tukung Ritan dan Ritan Baru, Kecamatan Tabang, bersiap menyelenggarakan Pesta Panen Mecaq Undat 2025 sebagai wujud syukur atas keberhasilan masa cocok tanam hingga pascapanen. Kegiatan yang diselenggarakan berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Mei 2025 ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah desa setempat dengan masyarakat Dayak Lepoq Tukung. Tahun ini, Desa Tukung Ritan ditunjuk sebagai tuan rumah, dengan acara utama yang diadakan di Balai Bioq Desa Tukung Ritan.
Pesta adat yang telah menjadi agenda budaya tahunan ini sebelumnya diadakan di Lapangan Sepak Bola Desa Ritan Baru pada tahun 2024. Untuk edisi 2025, panitia mengusung tema pelestarian budaya dan penguatan ketahanan pangan, dengan melibatkan partisipasi aktif warga melalui gotong royong. Selain ritual syukuran, rangkaian acara meliputi pertunjukan seni tari tradisional dan modern, serta pameran lokal khas dayak.
Tamu Kehormatan dan Pesan Strategis
Pada penutupan acara tanggal 5 Mei 2025, dihadiri Wakil Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim, Ir. Siti Farisa Yana, M.Si. Turut diundang perwakilan perusahaan yang beroperasi di sekitar kedua desa, termasuk Bayan Group. Dalam sambutannya Ibu Siti Kepala DPTPH mengatakan bahwa “pentingnya intensifikasi pertanian untuk ketahanan pangan melalui sistem pertanian tradisional”.
Kemudian, beliau juga menyampaikan pesan khusus Pak Wakil Gubernur Kaltim kepada masyarakat di Desa Tukung Ritan dan Ritan Baru, “Tidak masalah menanam padi satu kali setahun, tapi tanamnya harus luas. Supaya dapat mencukupi kebutuhan pangan,” ujarnya. Ia juga mengapresiasi Mecaq Undat sebagai simbol kearifan lokal Dayak Kenyah Lepoq Tukung yang berpotensi mendongkrak pariwisata Kaltim.
Pelestarian Budaya dan Potensi Pariwisata
Mecaq Undat tidak sekadar seremoni panen, melainkan wahana revitalisasi tradisi leluhur. Kegiatan ini memadukan syukuran pasca panen, tari-tarian hingga lomba tradisional. Menurut Ketua Panitia, perhelatan ini bertujuan memperkuat identitas budaya leluhur sekaligus menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Di sisi lain, pemerintah desa berkomitmen mengembangkan agenda ini sebagai kalender acara provinsi. “Kami ingin Mecaq Undat salah satu budaya leluhur yang harus dilestarikan dan menjadi kekayaan budaya di Kaltim,” tambahnya.
Lomba Dayung Perahu Tradisional: Puncak Semangat Kebersamaan
Sebagai acara puncak, digelar Lomba Dayung Perahu Tradisionalyang diikuti oleh perwakilan umaq (kelompok keluarga) dari Desa Ritan Baru dan Tukung Ritan. Lomba ini tidak hanya menguji kekuatan fisik, tetapi juga membangkitkan solidaritas antarkeluarga. Pemenang berhak membawa pulang tropi dan uang pembinaan yang disponsori oleh Bayan Group.
Kemudian, masyarakat kedua desa menyambut acara persiapan dengan antusias. “Momentum ini kami menunjukkan bahwa tradisi dan kemajuan bisa berjalan beriringan,” kata salah satu warga Desa Tukung Ritan. Dukungan dari pihak swasta, seperti Bayan Group, juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas acara secara berkelanjutan.
Dengan kombinasi antara pelestarian budaya, penguatan pangan, dan strategi pariwisata, Mecaq Undat 2025 diharapkan menjadi tonggak baru bagi kemandirian masyarakat Dayak Lepoq Tukung di era modernisasi.
Penulis : Dion