KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat strategi pengentasan kemiskinan melalui program pemberdayaan ekonomi berbasis peternakan, sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi pembangunan daerah Kukar Idaman Terbaik. Program ini dipilih karena dinilai mampu memberikan dampak ekonomi cepat, mudah dijalankan, serta berkelanjutan bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Aji Gazali Rahman, menjelaskan bahwa sektor unggas menjadi instrumen paling realistis bagi masyarakat miskin untuk memulai usaha produktif. Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya menyediakan peluang pendapatan, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi keluarga.
“Tujuan kita adalah meningkatkan produksi sekaligus pendapatan warga. Bantuan ayam petelur ini bukan hanya bantuan konsumtif, tapi benar-benar untuk mengangkat ekonomi keluarga miskin,” ucapnya di Tenggarong, Selasa (25/11/2025).
Program pemberdayaan tersebut mencakup bantuan ayam petelur siap produksi (pullet), kandang sederhana, serta pakan untuk tiga bulan pertama. Melalui skema itu, rumah tangga miskin dapat langsung memulai usaha tanpa terbebani modal awal yang besar. Bantuan difokuskan kepada warga yang memenuhi kriteria kemiskinan agar percepatan peningkatan kesejahteraan dapat tercapai secara terukur.
Aji Gazali menegaskan bahwa pemilihan ayam petelur sebagai sarana pemberdayaan memiliki dasar pertimbangan yang kuat. Produktivitas harian unggas tersebut dinilai mampu memberikan pemasukan rutin bagi keluarga penerima manfaat.
“Kenapa ayam petelur? Karena telur bisa dijual setiap hari. Jadi keluarganya langsung punya pemasukan harian. Ini yang kita kejar untuk mempercepat penurunan kemiskinan,” jelasnya.
Setiap penerima manfaat memperoleh 18 ekor ayam siap bertelur dengan produktivitas harian yang bernilai ekonomi. Program ini telah berjalan sejak 2024 dan menyasar berbagai desa di sejumlah kecamatan, seperti Tenggarong, Loa Kulu, hingga Kota Bangun. Pemerintah daerah memastikan penyaluran dilakukan secara bertahap dengan prioritas berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat.
Selain bantuan fisik, pendampingan teknis menjadi pilar utama keberhasilan program. Distanak Kukar memberikan edukasi kepada penerima manfaat terkait manajemen pakan, sanitasi kandang, hingga pentingnya vaksinasi sebagai langkah pencegahan penyakit.
“Kita tidak lepas tangan. Pendampingan tetap diberikan agar produksi stabil dan ternak tidak gampang terserang penyakit,” tambah Gazali.
Untuk memperkuat rantai pemasaran, program ini turut menggandeng BUMDes dan koperasi desa. Kerja sama tersebut bertujuan memastikan pemasaran telur lebih mudah, harga lebih stabil, dan keuntungan peternak kecil dapat dimaksimalkan.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menargetkan perluasan program hingga 2029. Setiap kecamatan direncanakan memiliki kelompok peternakan rakyat yang mandiri sebagai fondasi peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin secara berkelanjutan.
Melalui rangkaian strategi tersebut, Pemkab Kukar menegaskan komitmennya menghadirkan pembangunan yang inklusif, produktif, dan mampu menekan angka kemiskinan secara signifikan, sejalan dengan visi besar Kukar Idaman Terbaik. [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan