KUTAI KARTANEGARA — Senyum bangga tampak terpancar dari wajah para pelaku budaya dan staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) saat mereka berkumpul di Museum Kayu Tuah Himba, Tenggarong, untuk menggelar syukuran. Acara tersebut bukan sekadar selebrasi, tetapi menjadi simbol harapan baru bagi upaya pelestarian budaya yang melibatkan masyarakat secara luas.
Untuk pertama kalinya, Kukar berhasil meraih Juara 3 dalam kategori Pameran pada ajang Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2025 di Samarinda. Keberhasilan ini menjadi puncak dari partisipasi berkelanjutan Kukar dalam PKD sejak tahun 2022. Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, menyatakan, “Sejak 2022 kita rutin ikut Pekan Kebudayaan Daerah. Alhamdulillah, baru tahun ini kita bisa meraih peringkat ketiga dalam pameran PKD 2025 di Samarinda,” ujarnya, Kamis (03/07/2025).
Lebih dari sekadar meraih penghargaan, pencapaian ini memberi dampak emosional dan motivasional bagi masyarakat lokal, terutama generasi muda yang mulai melihat budaya sebagai bagian penting dari identitas mereka. Stand Kukar dalam pameran tersebut menampilkan alat musik tradisional, pakaian adat, artefak, serta dokumentasi sejarah budaya yang dikemas secara informatif dan menarik. Dewan juri menilai stand Kukar sarat akan nilai edukatif dan artistik.
“Prestasi ini bukan akhir, melainkan awal untuk kita terus berkarya di bidang pelestarian budaya,” tegas Puji dalam sambutannya. Ia juga menambahkan bahwa acara syukuran ini diadakan sebagai bentuk penghormatan kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi. “Kami mengadakan syukuran sebagai bentuk rasa terima kasih atas pencapaian ini. Semoga tahun depan prestasi kita semakin meningkat,” imbuhnya.
Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur (Disdikbud Kaltim), yang turut memberikan pendampingan dan bimbingan. “Terima kasih kami sampaikan kepada Disdikbud Provinsi Kaltim yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama ini,” tutur Puji.
Bagi pelaku seni lokal, pencapaian ini menjadi ruang validasi atas upaya mereka dalam merawat nilai-nilai budaya yang kerap terpinggirkan. Sedangkan bagi siswa dan pemuda Kukar, ini membuka peluang baru untuk belajar sekaligus terlibat aktif dalam kegiatan budaya melalui jalur pendidikan maupun komunitas.
Disdikbud Kukar berencana memperluas pembinaan seni dan budaya ke sekolah-sekolah serta kelompok masyarakat adat sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Dengan pendekatan kolaboratif, pencapaian ini diharapkan menjadi awal dari kebangkitan budaya lokal yang lebih inklusif, menyatukan sejarah, kreativitas, dan semangat generasi baru.[] ADVERTORIAL
Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan