KWT Bukit Biru Gerakkan TOGA untuk Kemandirian Keluarga

KUTAI KARTANEGARA – Upaya mendorong kemandirian masyarakat di Kelurahan Bukit Biru, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus dilakukan melalui optimalisasi peran perempuan dalam sektor pertanian keluarga. Pemerintah kelurahan menggagas gerakan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang digerakkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) di setiap Rukun Tetangga (RT).

Gerakan ini tidak hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan keluarga, tetapi juga sebagai pintu masuk menuju kemandirian ekonomi. Dalam pelaksanaannya, pemerintah kelurahan menekankan pentingnya kolaborasi antara warga dan pemerintah sebagai kunci keberhasilan program.

Pelaksana tugas (Plt) Lurah Bukit Biru, Seri Herlinawati, menjelaskan bahwa setiap RT diwajibkan menyediakan lahan TOGA, yang kemudian dikelola secara swadaya oleh warganya melalui KWT masing-masing. Untuk mendorong semangat partisipasi, pemerintah kelurahan juga mengadakan kompetisi sebagai bentuk apresiasi kepada kelompok yang aktif dan inovatif.

“Terkait dengan lahannya dipersiapkan pada RT masing-masing. Kita juga, dari Pemerintah Kelurahan Bukit Biru menggelar kegiatan lomba untuk program ini agar dapat memotivasi mereka,” ungkap Seri saat ditemui di Kantor Kelurahan Bukit Biru, Kamis (10/07/2025).

Program TOGA ini, menurutnya, telah dimulai sejak Januari 2025 dan direncanakan berlangsung hingga 2029. Dalam rentang waktu tersebut, pihak kelurahan akan terus melakukan pendampingan terhadap kelompok PKK dan KWT agar tujuan pemberdayaan dapat tercapai secara maksimal.

“Hasil panennya nanti, dapat mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dan apabila lebih, dapat mereka jual serta untuk pengembangan lebih lanjut,” jelasnya lagi.

Seri menambahkan bahwa TOGA bukanlah satu-satunya program yang ditekankan. Pemerintah kelurahan juga mengembangkan sektor lain yang berbasis potensi lokal seperti kuliner, budidaya tanaman pangan, serta pengolahan hasil pertanian. Menurutnya, keberlanjutan program sangat bergantung pada kemampuan warga dalam mengembangkan potensi yang ada secara mandiri.

“Tak hanya TOGA, kami juga terus mendorong pembinaan dan pemberdayaan secara berkelanjutan dalam bidang-bidang lainnya, seperti tata boga, penanaman komoditas sayur mayur, dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Dengan menggandeng perempuan sebagai motor utama, program ini menjadi gambaran nyata bahwa pembangunan tingkat kelurahan bisa dimulai dari hal sederhana namun berdampak besar. Inisiatif ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem sosial yang produktif dan berkelanjutan, serta memperkuat ketahanan ekonomi berbasis keluarga. [] ADVERTORIAL

Penulis: Rudi Harahap | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com