Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menerapkan pendekatan aktif dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan kawasan kerjasama antar desa.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) tidak hanya terbentuk secara administratif, tetapi juga produktif dalam pelaksanaan program.
Kepala Bidang Kerjasama Desa DPMD Kukar, Dedy Suryanto, menyebutkan bahwa setiap tahun pihaknya turun langsung ke lapangan untuk melakukan monitoring.
Pendekatan ini dikenal sebagai sistem jemput bola agar permasalahan yang terjadi di lapangan dapat langsung direspon.
“Monitoring ini bukan sekadar mencatat progres, tapi juga mencatat kontribusi dari berbagai pihak yang terlibat dalam kawasan tersebut,” ucap Dedy, Jumat (02/05/2025).
Ia menekankan bahwa selain melihat capaian pembangunan dari desa, pihaknya juga mengevaluasi dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.
Kontribusi OPD seperti dalam bentuk pelatihan, pembangunan fisik, atau dukungan teknis, juga dihitung sebagai bagian dari keberhasilan kawasan kerjasama.
Semua catatan itu nantinya menjadi bagian dari laporan DPMD Kukar ke Kementerian Desa (Kemendes) sebagai bentuk pertanggungjawaban dan dasar penilaian nasional.
Langkah monitoring ini menjadi penting untuk menjaga keberlangsungan dan efektivitas kerja sama antar desa. Tidak hanya untuk menilai, tetapi juga untuk memberi masukan dan rekomendasi bagi perbaikan.
“Kami ingin kerja sama antar desa ini punya dampak yang nyata, bukan hanya pada dokumen, tapi juga di masyarakat,” tegasnya.
Evaluasi yang dilakukan bersifat menyeluruh dan berkelanjutan. Setiap kawasan yang telah menjalankan program kerjasama akan diobservasi progresnya, kendalanya, serta tindak lanjutnya.
Data yang diperoleh juga akan menjadi dasar perencanaan kegiatan fasilitasi DPMD Kukar di tahun berikutnya.
Dengan pendekatan ini, memastikan bahwa kerjasama antar desa melalui BKAD tetap berjalan dinamis, berdampak luas, dan terintegrasi dengan program pembangunan lintas sektor yang ada di Kukar.[]
Penulis : Jemi Irlanda Haikal | Penyunting : Risa Nurjanah
