SAMARINDA — Rehabilitasi Stadion Utama Palaran di Samarinda kini sedang berjalan, meskipun masih dalam tahap awal dan belum menyeluruh. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan dana yang tersedia untuk perbaikan fasilitas olahraga tersebut. Kepala Seksi Pengelola Stadion Utama Palaran Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim), Yudi Haryanto, menyampaikan bahwa proses perbaikan memang sudah dimulai, namun masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. “Sudah ada rehab walaupun tidak secara menyeluruh, karena biaya cukup besar,” ujarnya saat ditemui di Kadrie Oening Tower, Samarinda, Selasa (08/07/2025) sore.
Menurut Yudi, perhatian utama dalam rehabilitasi saat ini tertuju pada lapangan sepak bola yang menjadi fasilitas utama stadion. Bagian yang paling diperhatikan adalah sistem pencahayaan stadion, yang merupakan faktor penting untuk mendukung jalannya pertandingan, terutama di malam hari. “Untuk sepak bola itu sudah ada pemeliharaan lampu,” jelasnya.
Peremajaan lampu di lapangan ini meliputi penggantian seluruh perangkat lama dengan teknologi pencahayaan yang lebih baru dan terang, agar memenuhi standar pertandingan resmi. Yudi menambahkan, “Lampunya sudah kita meremajakan, sudah kita ganti semua.” Dengan demikian, kualitas pencahayaan di stadion diharapkan bisa lebih optimal, memberikan kenyamanan bagi pemain dan penonton.
Selain pembaruan sistem lampu, penanaman rumput baru di lapangan utama juga sudah dilakukan untuk memperbaiki kondisi permukaan lapangan. “Terus lapangannya juga, kita sudah melakukan penanaman rumput yang baru, sehingga tinggal pemeliharaan,” tutur Yudi. Rumput yang sehat dan terawat diharapkan bisa memberikan kenyamanan maksimal bagi para atlet.
Meski perbaikan sudah berjalan, Yudi menjelaskan bahwa pemanfaatan fasilitas stadion secara penuh masih terkendala. Beberapa area, khususnya lintasan lari, belum bisa digunakan karena mengalami penurunan struktur tanah yang membutuhkan perbaikan total. “Namun, belum bisa kita gunakan keseluruhan, karena di beberapa struktur tanah, bukan bangunan tapi tanah yang untuk lintasan lari itu mengalami penurunan, sehingga perlu rehab total,” ungkapnya.
Ia menambahkan, rehabilitasi menyeluruh pada lintasan lari ini memerlukan waktu yang tidak singkat dan biaya yang cukup besar. “Rehab total itu yang perlu memakan waktu dan anggaran yang cukup besar,” kata Yudi.
Dalam situasi anggaran daerah yang terbatas, pihak pengelola menaruh harapan besar pada bantuan dari pemerintah pusat. Pemerintah pusat dikabarkan siap memberikan dukungan agar rehabilitasi Stadion Utama Palaran dapat berjalan lebih cepat dan tuntas. “Namun, itu kami memang ada rencana pemerintah pusat ingin membantu terkait masalah rehab dari yang itu tadi gedung sarana olahraga sepak bola,” jelas Yudi.
Lebih jauh, Yudi menyampaikan bahwa jika bantuan dari pemerintah pusat terealisasi, rehabilitasi tidak hanya akan fokus pada lapangan sepak bola saja, tetapi juga pada gedung-gedung penunjang lain yang ada di kompleks stadion. “Tidak menutup kemungkinan untuk gedung-gedung yang lain,” pungkasnya.
Rehabilitasi ini menjadi langkah strategis untuk mengembalikan Stadion Utama Palaran sebagai fasilitas olahraga yang prima dan ruang terbuka hijau yang mendukung berbagai aktivitas masyarakat di Samarinda.[] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan